37 Masalah Populer Ustadz Abdul Somad
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
37 Masalah Populer Ustadz Abdul Somad
H. Abdul Somad, Lc., MA.
S1 Al-Azhar, Mesir. S2 Dar al-Hadith, Maroko
Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
37 MASALAH POPULER
Ikhtilafdan Mazhab - Bid’ah - Memahami Ayat dan Hadits Mutasyabihat – Beramal Dengan Hadits Dha’if- Isbal - Jenggot - Kesaksian Untuk Jenazah - Merubah Dhamir (Kata Ganti) Pada Kalimat “Allahummaghfir lahu” - Duduk di Atas Kubur - Azab Kubur Talqin Mayat - Amal Orang Hidup Untuk Orang Yang Sudah Wafat - Bacaan al-Qur’an Untuk Mayat - Membaca alQur’an di Sisi Kubur - Keutamaan Surat Yasin - Membaca al-Qur’an Bersama - Tawassul Khutbah Idul Fithri dan Idul Adha - Shalat di Masjid Ada Kubur - Doa Qunut Pada Shalat Shubuh - Shalat Qabliyah Jum’at - Bersalaman Setelah Shalat - Zikir Jahr Setelah Shalat Berdoa Setelah Shalat - Doa Bersama - Berzikir Menggunakan Tasbih - Mengangkat Tangan Ketika Berdoa - Mengusap Wajah Setelah Berdoa - Malam Nishfu Sya’ban - ‘Aqiqah Setelah Dewasa - Memakai Emas Bagi Laki-Laki - Poto - Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw Benarkah Ayah dan Ibu Nabi Kafir? - as-Siyadah (Mengucapkan “Sayyidina Muhammad Saw”) - Salafdan Salafi - Syi’ah.
DAFTAR ISI
Sekapur Sirih.
الحمد لله رب العالمين، وبه نستعين على أمور الدنيا والدين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، ومن تبعه إلى يوم الدين.
“Tadi ibu-ibu di Masjid Agung mengadu, ayahnya meninggal, mau dibuat Talqin di kuburnya,
langsung saudara laki-lakinya bawa parang dari rumah hingga ke kubur dengan ancaman, ‘Jika
kalian buat Talqin di kubur nanti, akan kupancung kalian’. Akhirnya tak ada yang berani bacakan Talqin”. SMS Kamis, 21 Rabi’ al-Akhir 1435H / 20 Februari 2014M, Jam: 21:37, dari
085274645xxx.
Kalau seperti ini memahami agama, mau dibawa ke mana umat ini?! Padahal hadits tentang Talqin diterima para ulama. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata .[ َوإِ ْسنَاُدهُ َصاِل ٌح . َوقَْد قََّواهُ ال ِ ضيَا ُء فِي أَ ْح َكاِم ِه] ,Habir-al Talkhish kitab dalam “Sanadnya shalih (baik). Dikuatkan Imam Dhiya’uddin dalam kitab Ahkam-nya”1.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani menyebutkan lima riwayat lain yang semakna dengan hadits ini sehingga membuatnya menjadi riwayat yang kuat.
Para ulama terpercaya dari kalangan Ahli Hadits dan Ahli Fiqh membenarkan Talqin.
Pendapat Ahli Hadits Imam Ibnu ash-Sholah (643H/1161M – 643H/1245M)2:
وسئل الشيخ أبو عمرو بن الصلاح رحمه الله عنه فقال التلقين هو الذى نختاره ونعمل به قال وروينا فيه حديثا من حديث أبى
امامة ليس إسناده بالقائم لكن اعتضد بشواهد وبعمل أهل الشام قديما
Syekh Abu ‘Amr bin ash-Sholah ditanya tentang talqin, ia menjawab: “Talqin yang kami pilih dan yang kami amalkan, telah diriwayatkan kepada kami satu hadits dari hadits Abu Umamah, sanadnya tidak tegak/tidak kuat. Akan tetapi didukung hadits-hadits lain yang semakna dengannya dan dengan amalan penduduk negeri Syam sejak zaman dahulu3.
1 Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Talkhish al-Habir fi Takhrij Ahadits ar-Rafi’i al-Kabir, Juz.II (Dar alKutub al-‘Ilmiyyah, 1419H), hal.311.
2 Nama lengkap beliau adalah Utsman bin ‘Abdirrahman, Abu ‘Amr, Taqiyyuddin. Populer dengan nama Ibnu ash-Sholah. Ahli hadits, Fiqh, Tafsir dan Rijal (ilmu periwayat hadits). Lahir di Syarkhan, dekat dari Syahrzur. Kemudian pindah ke Mosul (Irak). Melanjutkan perjalanan ilmiah ke Baghdad, Hamadan, Naisabur, Marwa, Damaskus, Heleb, Harran dan Baitul Maqdis. Kemudian kembali dan menetap di Damascus. Raja al-Asyraf menugaskannya memimpin Dar al-Hadits al-Asyrafiyyah, sebuah institut khusus hadits. Diantara karya ilmiah beliau yang sangat populer adalah kitab Ma’rifat Anwa’ ‘Ulum al-Hadits, kitab ilmu hadits yang sangat sistematis, populer dengan judul Muqaddimah Ibn ash-Sholah. Kitab lain, al-Amaly, al-Fatawa, Syarh al-Wasith, Fawa’id arRihlah, Adab al-Mufti wa al-Mustafti, Thabaqat al-Fuqaha’ asy-Syafi’iyyah, Shilat an-Nasik fi Shifat al-Manasik dan beberapa kitab lainnya. Wafat di Damaskus.
3 Imam an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, juz.V (Beirut: Dar al-Fikr), hal.304.
4 Pendapat Imam Ibnu al-‘Arabi (468H/1078M – 543H/1148M)4:
قال ابن العربي في مسالكه إذا أدخل الميت قبره فإنه يستحب تلقينه في تلك السااعة وهاو فعال أهال المديناة والصاالحين مان
الأخيار لأنه مطابق لقوله تعالى ﴿ وذكر فإن الاذكرى تنعاا المايمنين و، وأحاو ماا يكاون العباد إلاى التاذكير باالله عناد سايال
الملائكة.
Ibnu al-‘Arabi berkata dalam kitab al-Masalik: “Apabila mayat dimasukkan ke dalam kubur, dianjurkan agar di-talqin-kan pada saat itu. Ini adalah perbuatan penduduk Madinah dan orangorang shaleh pilihan, karena sesuai dengan firman Allah Swt: “Dan tetaplah memberi peringatan, karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman”. (Qs. adz-Dzariyat [51]: 55). Seorang hamba sangat butuh untuk diingatkan kepada Allah ketika ditanya malaikat5.
Pendapat Imam an-Nawawi (631H/1234M – 676H/1278M)6:
قال جماعات من أصحابنا يستحب تلقين الميت عقب دفنه فيجلس عند رأسه انسان ويقول يا فلان ابن فلان ويا عبد الله ابن
أمة الله اذكر العهد الذى خرجت عليه من الدنيا شهادة أن لا اله وحده لا شريك له وأن محمدا عبده ورسوله وأن الجنة حق
وأن النار حق وأن البعث حق وأن الساعة آتية لاريب فيها وأن الله يبعث من في القبور وأنك رضيت بالله ربا وبالاسلام دينا
4 Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Abdillah bin Muhammad al-Ma’afiri, Abu Bakar, Ibnu al- ‘Araby. Salah seorang ulama Mazhab Maliki. Ahli Fiqh, ahli Hadits, ahli Ushul Fiqh, sastrawan dan ahli Ilmu Kalam. Lahir di Sevilla (Spanyol). Setelah bertualang di Andalusia, kemudian melanjutkan perjalanan ilmiah ke negeri timur Islam. Belajar kepada Imam al-Maziri, Imam al-Ghazali, al-Qadhi ‘Iyadh, Imam as-Suhaili dan para ulama besar lainnya. Diantara kitab karya beliau adalah Tafsir Ahkam al-Qur’an, al-Khilafiyyat, al-Inshaf, alMahshul fi Ushul Fiqh, ‘Aridhat al-Ahwadzy fi Syarh at-Tirmidzi, al-Qabas fi Syarh Muwaththa’ Malik bin Anas, Tartib al-Masalik fi Syarh Muwaththa’ Malik, Ahkam al-Qur’an, Musykil al-Kitab wa as-Sunnah, an-Nasikh wa alMansukh, Qanun at-Ta’wil, al-Amal al-Aqsha fi Asma’illah al-Husna, Tabyin ash-Shahih fi Ta’yin adz-Dzabih, atTawassuth fi Ma’rifat Shihhat al-I’tiqad, al-‘Awaashim min al-Qawashim dan kitab lainnya. Wafat di Merrakech, dikuburkan di Fez (Kerajaan Maroko).
5 Hawamisy Mawahib al-Jalil, juz.II, hal. 238.
6 Nama lengkap beliau adalah Yahya bin Syaraf, bergelar Muhyiddin (orang yang menghidupkan agama) , populer dengan nama Imam an-Nawawi. Seorang ulama besar yang hidup zuhud dan wara’. Lahir di Nawa (Suriah) pada bulan Muharram tahun 631H. Pernah menjabat sebagai rektor Dar al-Hadits al-Asyrafiyyah di Damaskus. Karya Imam an-Nawawi lebih dari lima puluh judul kitab. Diantaranya, dalam bidang hadits: al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajja, Riyadh ash-Shalihin, al-Arba’in an-Nawawiyyah, Khulashat al-Ahkam min Muhimmat as-Sunan wa Qawa’id al-Islam, Syarh Shahih al-Bukhari (tidak selesai), Hulyat al-Abrar wa Syi’ar al-Akyar fi Talkhish ad-Da’awat wa al-Adzkar populer dengan nama al-Adzkar. Dalam bidang Ilmu Hadits: at-Taqrib. AlIsyarat ila Bayan al-Asma’ wa al-Mubhamat. Dalam bidang Fiqh: Raudhatu ath-Thalbin. Al-Majmu’ Syarh alMuhadzdzab, dilanjutkan Imam as-Subki dan Syekh al-Muthi’i. al-Minhaj wa al-Idhah wa at-Tahqiq. Dalam bidag Akhlaq: at-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur’an. Bustan al-‘Arifin. Dalam bidang biografi: Tahdzib al-Asma’ wa alLughat. Thabaqat al-Fuqaha’. Mukhtashar Usud al-Ghabah fi Ma’rifat ash-Shahabah. Dalam bidang bahasa:
bagian kedua dari kitab Tahdzib al-Asma’ wa al-Lughat. Tahrir at-Tanbih. Wafat di Nawa pada hari Rabu 24 Rajab 676H.
وبمحمد صلى الله عليه وسلم نبيا وبالقرآن إماما وبالكعبة قبلة وبالميمنين إخوانا زاد الشيخ نصر ربي الله لا إله الا هو عله
توكلت وهو رب العرش العظيم فهذا التلقين عندهم مستحب ممن نص علي استحبابه القاضي حسين والمتولي والشيخ نصر
المقدسي والرافعي وغيرهم
Para ulama mazhab Syafii menganjurkan talqin mayat setelah dikuburkan, ada seseorang yang duduk di sisi kubur bagian kepala dan berkata: “Wahai fulan bin fulan, wahai hamba Allah anak dari hamba Allah, ingatlah perjanjian yang engkau keluar dari dunia dengannya, kesaksian tiadatuhan selain Allah, hanya Dia saja, tiada sekutu baginya, sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya, sesungguhnya surga itu benar, sesungguhnya neraka itu benar, sesungguhnya hari berbangkit itu benar, sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, tiada keraguan baginya, sesungguhnya Allah membangkitkan orang yang di kubur, sesungguhnya engkau ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai nabi, al-Qur’an sebagai imam, Ka’bah sebagai kiblat, orang-orang beriman sebagai saudara”.
Syekh Nashr menambahkan: “Tuhanku Allah, tiada tuhan selain Dia, kepada-Nya aku bertawakkal, Dialah Pemilik ‘Arsy yang agung”. Talqin ini dianjurkan menurut mereka, diantara yang menyebutkan secara nash bahwa talqin itu dianjurkan adalah al-Qadhi Husein, al-Mutawalli, Syekh Nashr alMaqdisi, ar-Rafi’i dan selain mereka7.
Syekh Nashr menambahkan: “Tuhanku Allah, tiada tuhan selain Dia, kepada-Nya aku bertawakkal, Dialah Pemilik ‘Arsy yang agung”. Talqin ini dianjurkan menurut mereka, diantara yang menyebutkan secara nash bahwa talqin itu dianjurkan adalah al-Qadhi Husein, al-Mutawalli, Syekh Nashr alMaqdisi, ar-Rafi’i dan selain mereka7.
يستحب أن يمكث على القبر بعد الدفن ساعة يدعو للميت ويستغعر له نص عليه الشافعي واتعق عليه الاصحاب قالوا
ويستحب أن يقرأ عنده شئ من القرآن وإن ختموا القرآن كان أفضل وقال جماعات من أصحابنا يستحب أن يلقن
Dianjurkan berdiam diri sejenak di sisi kubur setelah pemakaman, berdoa untuk mayat dan memohonkan ampunan untuknya, demikian disebutkan Imam Syafi’i secara nash, disepakati oleh para ulama mazhab Syafi’i, mereka berkata: dianjurkan membacakan beberapa bagian alQur’an, jika mengkhatamkan al-Qur’an, maka afdhal. Sekelompok ulama mazhab Syafi’i berkata: dianjurkan supaya ditalqinkan8. Pendapat Imam Ibnu Taimiah (661H/1263M – 728H/1328M)9:
7 Imam an-Nawawi, loc. cit.
8 Ibid, juz.V, hal.294.
9 Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Abdul Halim bin Abdissalam bin Abdillah bin Abi al Qasim bin Muhammad bin Taimiyyah al-Harrani al-Hanbali ad-Dimasyqi. Bergelar Syaikhul Islam. Lahir di Harran (Turki). Melanjutkan petualangan ilmiah ke Damaskus. Diantara karyanya: Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim fi ar-Raddi ‘ala Ahl al-Jahim, as-Siyasah asy-Syar’iyyah fi Ishlah ar-Ra’i wa ar-Ra’iyyah, ash-Sharim al-Maslul ‘ala Syatim ar-Rasul, al-Wasithah Baina al-Khalq wa al-Haq, al-‘Aqidah at-Tadammuriyyah, al-Kalam ‘ala Haqiqat al-Islam wa al-Iman, al-‘Aqidah al-Wasithiyyah, Bayan al-Furqan Baina Auliya’ asy-Syaithan wa Auliya’ ar-Rahman, Tafsir Surah al-Baqarah, Dar’ Ta’arudh al-‘Aql wa an-Naql, Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah, Majmu’ al-Fatawa dan kitab-kitab lainnya.
هذا التلقين المذكور قد نقل عن طائعة من الصحابة : أنهم أمروا به كأبي أمامه الباهلي وغيره وروي فيه حديث عن النبي
صلى الله عليه وسلم لكنه مما لا يحكم بصحته ولم يكن كثير من الصحابة يععل ذلك فلهذا قال الإمام أحمد وغيره من العلماء :
أن هذا التلقين لا بأس به فرخصوا فيه ولم يأمروا به واستحبه طائعة من أصحاب الشافعي وأحمد وكره طائعة من العلماء من
أصحاب مالك وغيرهم
Talqin yang disebutkan ini telah diriwayatkan dari sekelompok shahabat bahwa mereka memerintahkannya, seperti Abu Umamah al-Bahili dan lainnya, diriwayatkan hadits dari Rasulullah Saw, akan tetapi tidak dapat dihukum shahih, tidak banyak shahabat yang melakukannya, oleh sebab itu Imam Ahmad dan ulama lainnya berkata: “ Talqin ini boleh dilakukan, mereka memberikan rukhshah (dispensasi keringanan), mereka tidak memerintahkannya. Dianjurkan oleh sekelompok ulama mazhab Syafi’i dah Hanbali, dimakruhkan sekelompok ulama dari kalangan mazhab Maliki dan lainnya 10. Pendapat Syekh Abdullah bin Muhammad ash-Shiddiq al-Ghumari (1328H/1910M – 1413H/1992M)11:
10 Imam Ibnu Taimiah, Majmu’ Fatawa, juz.XXIV (Dar al-Wafa, 1426H), hal.296.
11 Nama lengkap beliau adalah al-Hafizh as-Sayyid Abu al-Fadh Abdullah bin al-‘Allamah Abi Abdillah Syamsuddin Muhammad ash-Shiddiq al-Ghumari al-Hasani, karena nasabnya sampai kepada Imam al-Hasan bin Imam Ali bin Abi Thalib. Lahir di Tanger (Maroko) pada tahun 1910M. Belajar di Universitas al-Qarawiyyin Maroko. Kemudian melanjutkan perjalanan ilmiah ke Kairo. Spesialisasi di bidang Hadits di Universitas al -Azhar. Menulis banyak kitab, dalam bidang Hadits dan Ilmu Hadits: al-Ibtihaj bi Takhrij Ahadits al-Minhaj li al-Baidhawi, Takhrij Ahadits al-Luma’ li Abi Ishaq asy-Syirazi, al-Arba’un Haditsan al-Ghumariyyah fi Syukr an-Ni’am, alArba’un Haditsan ash-Shiddiqqiyyah fi Masa’il Ijtima’iyyah, Tawjih al-‘Inayah bi Ta’rif al-Hadits Riwayah wa adDirayah, Ghun-yat al-Majid bi Hujjiyyati Khabar al-Wahid, al-Ghara’ib wa al-Wahdan fi al-Hadits asy-Syarif, Nihayat al-Amal fi Syarh wa Tash-hih Hadits ‘Ardh al-A’mal, al-Qaul al-Muqni’ fi ar-Radd ‘ala al-Bani alMubtadi’.
Dalam bidang Aqidah: Irsyad al-Jahil al-Ghawiyy Ila Wujub I’tiqad Anna Adam Nabiyy, Istimdad al-‘Aun fi Bayan Kufr Fir’aun, Tamam al-Minnah bi Bayan al-Khishal al-Mujibah li al-Jannah, al-Mahdi al-Muntazhar, Tanwir al-Bashirah bi Bayan ‘Alamat as-Sa’ah al-Kabirah, at-Tahqiq al-Bahir fi Ma’na al-Iman Billah wa al-Yaum al-Akhir, Dilalah al-Qur’an al-Mubin ‘ala anna Annabi Afdhal al-‘Alamin, ‘Aqidatu Ahl al-Islam fi Nuzul Isa fi Akhir az-Zaman, Qurrat al-‘Ain bi Adillat Irsal an-Nabi ila ats-Tsaqalain, al-Hujaj al-Bayyinat fi Itsbat alKaramat. Kitab Ilmu al-Qur’an: Fadha’il al-Qur’an, Jawahir al-Bayan fi Tanasub Suwar al-Qur’an, Dzawq alHalawah bi Imtina’ Naskh at-Tilawah, al-Ihsan fi Ta’qib al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an. Kitab Fiqh: al-Istiqsha’ li Adillati Tahrim al-Istimna’, Fadha’il Ramadhan wa Zakat al-Fithr, Mishbah azZujajah fi Shalat al-Hajat, Wadhih al-Burhan ‘ala Tahrim al-Khamr fi al-Qur’an, Syarh al-Irsyad fi Fiqh alMalikiyyah, ash-Shubh as-Safir fi Tahrir Shalat al-Musafir, ar-Ra’y al-Qawim fi Wujub Itmam al-Musafir Khalf alMuqim, al-Adillah ar-Rajihah ‘ala Fardhiyyati Qira’at al-Fatihah.
Kitab umum: Itqan as-Shun’ah fi Bayan Ma’na al-Bid’ah, Husn at-Tafahhum wa ad-Dark li Mas’alat atTark, ar-Radd al-Muhkam al-Matin ‘ala Kitab al-Qaul al-Mubin, Ittihaf al-Adzkiya’ bi Jawaz at-Tawassul bi Sayyid al-Anbiya’, Husn al-Bayan fi Lailat an-Nishf min Sya’ban, Tasy-yid al-Mabani li ma Hawathu al-Ajrumiyyah min al-Ma’ani, Qishash al-Anbiya’, an-Nafhah al-Ilahiyyah fi ash-Shalat ‘ala Khair al-Bariyyah, I’lam an-Nabil bi Jawaz at-Taqbil, al-Fath al-Mubin bi Syarh al-Kanz ats-Tsamin, al-Qaul al-Masmu’ fi Bayan al-Hajr al-Masyru’, Taudhih al-Bayan li Wushul Tsawab al-Qur’an, Kaifa Tasykuru an-Ni’mah, al-I’lam bi Anna at-Tashawwuf min Syari’at al-Islam, Izalat al-Iltibas ‘an ma Akhtha’a fi hi Katsir min an-Nas, Ittihaf an-Nubala’ bi Fadhl asy- Syahadah wa Anwa’ asy-Syuhada’, Kamal al-Iman fi at-Tadawa bi al-Qur’an, Sabil at-Taufiq fi Tarjamah Abdillah bin ash-Shiddiq.
إن التلقين جرى عليه العمل قديما فى الشام زمن أحمد بن حنبل وقبله بكثير، وفى قرطبة ونواحيها حوالى المائة الخامسة فما
بعدها إلى نكبة الأندلس ، وذكر بعض العلماء من المالكية والشافعية والحنابلة الذين أجازوه ، وذكر أن حديث أبى أمامة
ضعيف ، لكن الحافظ ابن حجر قال فى "التلخيص " إسناده صحيح
Sesungguhnya talqin telah dilaksanakan di negeri Syam sejak zaman Imam Ahmad bin Hanbal dan lama sebelumnya, juga di Cordova (Spanyol) dan sekitarnya kira-kira abad ke lima dan setelahnya hingga sekitar Andalusia. Beberapa ulama dari kalangan Mazhab Maliki, Syafi’i dan Hanbali membolehkannya. Hadits riwayat Abu Umamah adalah hadits dha’if, akan tetapi alHafizh Ibnu Hajar berkata dalam kitab Talkhish al-Habir: sanadnya shahih12.
Pendapat Syekh ‘Athiyyah Shaqar Mufti Al-Azhar (1914 – 2006M) 13:
أن هذا العمل لا يضر الأحياء ولا الأموات ، بل ينتعا به الأحياء تذكرة وعبرة، فلا مانا منه .
Talqin tidak memudharatkan bagi orang yang masih hidup dan orang yang sudah wafat, bahkan memberikan manfaat bagi orang yang masih hidup, sebagai peringatan dan pelajaran, maka tidak ada larangan membacakan talqin untuk mayat14.
Jika menerima perbedaan dengan sikap berlapang dada, tentulah pendapat para ulama di atas sudah cukup. Tapi jika yang dibangkitkan adalah semangat fanatisme golongan, seribu dalil tak pernah cukup untuk memuaskan hawa nafsu.
Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan:
Pertama, buku ini membahas masalah-masalah yang populer di tengah masyarakat. Bahkan menghabiskan energi hanya untuk membahas masalah-masalah yang sudah tuntas dibahas ulama berabad-abad silam, contoh kasus adalah masalah Talqin di atas. Andai dibahas, mubadzir. Tidak dibahas, ummat bingung. Saya memilih mubadzir, semoga Allah mengampuni saya atas perbuatan mubadzir ini. Karena ada orang-orang yang memancing saya untuk berbuat mubadzir. Wafat di Tanger pada tahun 1992M.
12 Majallah al-Islam, jilid.III, edisi.X.
13 Syekh ‘Athiyyah Shaqar, lahir di Bahnbay, kawasan Zaqaziq, Provinsi Syarqiyyah, Mesir, pada hari Ahad 4 Muharram tahun 1333H, bertepatan dengan 22 November 1914M. memperoleh ijazah al-‘Alamiyyah dari al-Azhar Mesir pada tahun 1943M. Dosen Pasca Sarjana Kajian Islam dan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar pada tahun 1970M. Pimpinan Majma’ al-Buhuts al-Islamiyyah (Lembaga Riset Islam). Ketua Majlis Fatwa al-Azhar.
Kunjungan ilmiah ke berbagai negara, diantaranya Indonesia tahun 1971M, Libia tahun 1972, Bahrein 1976M, alJaza’ir 1977M.Kunjungan ke negara-negara lain seperti Senegal, Nigeria, Benin, Amerika, Pakistan, Banglades, Prancis, Inggris, Brunei Darussalam, Uni Sovyet dan Malaysia. Penghargaan yang diperoleh: Nobel al-Majlis alA’la li asy-Syu’un al-Islamiyyah, Wisam al-‘Ulum wa al-Funun min ath-Thabaqah al-Ula tahun 1983M. Wafat di Kairo pada 9 Desember 2006M. Diantara karya ilmiah beliau: ad-Da’wah al-Islamiyyah Da’wah ‘Ilmiyyah, Dirasat Islamiyyah li Ahamm al-Qadhaya al-Mu’ashirah, ad-Din al-‘Alamy wa Manhaj ad-Da’wah Ilaihi, al-‘Amal wa alUmmar fi Nazhr al-Islam, al-Hijab wa ‘Amal al-Mar’ah, al-Babiyyah wa al-Baha’iyyah Tarikhan wa Madzhaban, Fann Ilqa’ al-Mau’izhah, al-Usrah Tahta Ri’ayat al-Islam.
14 Fatawa al-Azhar, juz.VIII, hal.303.
Andai itu dosa, mereka pun dapat juga dosanya, karena membangkitkan perkara-perkara mubadzir.
Kedua, buku ini disusun dengan mengemukakan dalil dan pendapat para ulama yang mu’tabar. Saya tidak terlalu banyak memberikan komentar, karena kita berhadapan dengan orang-orang yang sulit menerima pendapat orang lain.
Ketiga, pendapat para ulama saya tuliskan lengkap dengan teksnya agar para penuntut ilmu dapat melihat dan mengkaji kembali, menghidupkan semangat mendalami bahasa Arab dan menggali ilmu dari referensi aslinya. Ummat yang memiliki pemahaman yang kuat dan pengetahuan mendalam dari Turats (kitab-kitab klasik), berakar ke bawah dan berpucuk ke atas, bukan kiambang yang mudah terbawa arus air.
Keempat, buku ini amat sangat jauh dari kesempurnaan. Perlu kritikan membangun dari para ulama. Andai ditunggu sempurna, tentulah buku ini tidak akan pernah ada. Kelima, buku ini tidak ingin menggiring pembacanya kepada mazhab tertentu. Yang diharapkanlah hanyalah agar setelah melihat pendapat para ulama, kita lebih memahami perbedaan. Menghormati orang lain, mengikis fanatisme buta. Dan yang paling penting, tidak salah memilih musuh. Jangan sampai kita habiskan kebencian hanya untuk orang-orang yang membaca Talqin, orang-orang yang berzikir bersama dan masalah-masalah khilafiyyah lainnya. Hingga tidak lagi tersisa sedikit kebencian untuk Kristenisasi, Israel dan bahkan untuk Iblis
sekalipun.
Semoga setiap kesulitan dan tetesan air mata, dapat mengampuni segala dosa, di hadapan Yang Maha Kuasa, ketika anak dan harta tak lagi bermakna, amin. Ucapan terima kasih tak terhingga buat mereka yang sudah memberikan motivasi, dengan rela hati menerima segala kekurangan, jazakumullah khaira al-jaza’, amin ya Robbal-‘alamin.
Pekanbaru, 10 Jumada al-Akhirah 1435H / 10 April 2014M.
Hamba-Mu yang faqir lagi dha’if.
Abdul Somad
Sumber dari file pdf, 37 Masalah Populer oleh Ustad Abdul Somad Lc MA. Jika terdapat kesalahan copy paste dalam tulisan di atas, terutama untuk huruf arab, silahkan merujuk ke sumber aslinya. Download di sini.
Advertisement