Akhlak Seorang Pedagang

Akhlak Seorang Pedagang

Saya jadi kepikiran,
Benar-benar kepikiran.

Dulu, Rasulullah, sahabat dan pedagang-pedagang Arab lainnya kok bisa bergelimangan harta, ya?

akhlak pedagang wirausaha islam yang berhasil pengusaha dalam islam wirausaha islami perilaku dalam wirausaha syariah kewirausahaan syariah konsep usaha dalam islam

Harta mereka bukan lagi ratusan juta, tapi miliaran. Beberapa sahabat, contohnya Umar bin Khattab dan Abdurahman bin Auf bahkan tembus Triliunan.
Artikel yang terkait dengan akhlak pedagang
wirausaha islam yang berhasil
pengusaha dalam islam
wirausaha islami
perilaku dalam wirausaha syariah
kewirausahaan syariah
konsep usaha dalam islam
Umar mewariskan 11 Triliun ketika beliau wafat.
Bahkan dikisahkan bahwa Abdurahman bin Auf hartanya melebihi seluruh sahabat.

Ini Harta lho, bukan Omzet.

Padahal yang dijual juga gak macam-macam.
Ada yang jual kain, ada yang jual madu, ada yang jual hewan ternak, ada yang jual hasil kebun.

Menariknya, mereka dulu nggak pakai ilmu Copywriting, Hipnowriting, Covert Selling, dan ing ing lainnya.

Kok, bisa begitu?

Ya, mungkin mereka gak pakai ilmu itu karena mereka gak jualan Online, hehe.

Tapi serius,
Pencapaian bisnis Rasulullah dan Para Sahabat itu bukan pencapaian yang biasa.

Makin luar biasa lagi ketika mereka juga mencetak pencapaian Akhirat.

Di dunia lapang, di akhirat menang.

Siapa sih yang gak ingin seperti itu?
Justru aneh kalau ada yang gak pingin itu semua.

Apa pun terjadi semua karena IZIN ALLAH.

Lama saya merenungi, apakah strateginya, apakah amalnya, apakah managemen bisnisnya, apakah apakah??

Tapi karena keterbatasan ilmu, saya sampai di satu kesimpulan.

Akan banyak teori yang menjelaskan hal-hal di atas, dan mungkin Setiap orang berbeda-beda penafsirannya.
.
Tapi memang, ada yang dimiliki Rasulullah dan para sahabat yang tidak dimiliki kebanyakan pedagang.
.
Apakah itu?
.
Itu adalah "Akhlak"
.
Saat berbisnis, akhlak Rasulullah amat terpuji, sahabat pun begitu.
.
) Bisnis bukan hanya tentang strategi.
) Bisnis bukan hanya tentang jual beli.
**) Bisnis juga butuh akhlak.
.
Siapa sih pembeli yang tidak suka, jika sikap penjualnya terpuji?
.
Sebaliknya, tidak ada pembeli yang suka jika sikap penjual seenaknya.
.
Saya pernah beli buku bisnis ke seseorang penjual. Saat bertanya harga, si penjual jawabannya ketus tanpa emot-emotan, hehe.
.
Ups, seandainya saja dia lebih ramah, mungkin saya akan pesan beberapa buku.
Mungkin dia belum tahu teknik cross selling. 😃
.
Saya positif saja, semoga sikap seperti itu hanya ditujukan ke Saya.
.
Ternyata, ada seorang teman yang juga beli ke penjual itu. Perlakuannya juga sama.
.
Teman Saya sampai menyimpulkan, si penjual itu sombong.
.
Saya sih gak peduli apa kesimpulan teman Saya.
Tapi sejak saat itu, kami tidak pernah lagi beli ke penjual tersebut. Lihat, kan?
Dia kehilangan 2 pelanggan. Hehe.
.
KITA JUALAN. YANG BUTUH PEMBELI ITU KITA.
.
Jadi, janganlah menjadi penjual yang ketus, sombong, angkuh, pamer. Allah tidak suka.
.
Beli atau nggak beli..., tetap ramah ke semua orang, itu harus jadi sikap kita.
.
Sekarang, masyaaAllah.
Ada orang jualan broadcast sembarangan, ada juga yang nyulik-nyulik grup semaunya, dan hal keji lainnya.
.
Promosi via Broadcast boleh, tapi ada aturannya.
Mau masukin orang ke grup boleh, via undangan, bukan langsung dijebloskan.
.
Sekali lagi, bisnis perlu akhlak.
.
Jika jalankan bisnis kecil saja gak pakai akhlak, gak pantas jalankan bisnis yang besar.
.
Janganlah engkau katakan pembeli itu PHP, bisa jadi cara jualan kita yang masih salah.
Janganlah engkau caci orang yang telat transfer, bisa jadi mereka ada keperluan.
Janganlah engkau hina-hina calon pembelimu di status-status postinganmu.
.
Buat apa saudaraku?
.
Belum tentu mereka baca. 😂
.
Sudahlah, gimana cara mereka memperlakukanmu itu urusan mereka dengan Allah.
Tapi kamu juga punya urusan dengan Allah. Kamu akan dimintai pertanggungjawaban tentang bagaimana kamu memperlakukan pembelimu.
.
Boleh punya ribuan strategi untuk jualan. Tapi, pastikan terselip akhlak yang mulia di sana.
.
Omzet hanya angka.
Ada yang lebih bernilai dari itu, "Yakni pahala"
.
Kita lebih butuh pahala dibanding jualan kita laris.
Dan, lebih enak jika jualan kita laris juga berbuah pahala.
.
Maka, 
Jadilah penjual yang punya akhlak.
.
Ini juga jadi pengingat diri saya pribadi.
.
# Sumber : Ahsana Cyber Troops #



Mau support lewat mana?

Terbantu dengan artikel ini? Ayo balas dengan Support Kami. Tekan tombol merah!
© ARMAILA.com. All rights reserved. Developed by Saifullah.id