Ranking 1 Bukan Kunci Sukses, ini Cara Deteksi Kecerdasan Anak yang Tepat
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli PaketRanking 1 Bukan Kunci Sukses, ini Cara Deteksi Kecerdasan Anak yang Tepat - Mungkin bunda selama ini melihat kecerdasan anak berdasarkan ranking, tapi taukah selama ini bunda salah, ada ilmu dan tips yang tepat mendeteksi kecerdasan ana lewat nilai rapor yang ada perhitungannya.
Salah satu akun facebook
membagikan ilmunya untuk para orang tua, supaya bisa melihat potensi yang
dimiliki anak bunda.
Pasti bunda juga
sering melihat rapor anak seusai pembagian, tapi kadang hanya melihatnya saja,
atau jika dapat ranking ya sudah dibiarkan saja.
Padahal mengetahui
kemampuan, kecerdasaan, potensi anak sangat penting juga, karena bisa
dikembangkan dan didukung agar lebih maju dan lebih sukses nantinya.
Akun facebook bernama
Diana Agustin, menuliskan ilmu yang sangat berguna dan bermanfaat bagi bunda
yang ingin mejadikan anaknya sukses nanti.
Seperti ini tulisan asli Diana Agustin yang diunggah di akun facebooknya.
Ranking 1 Bukan Kunci Sukses, ini Cara Deteksi Kecerdasan Anak yang Tepat
Akhir bulan Desember
adalah penerimaan raport buat para putra-putri kita.
Saya ikut bahagia di
hari yang penuh ceria ini , dan ijinkan saya berbagi tips buat bapak ibu semua.
Tips berikut barangkali memiliki sudut pandang yang mungkin berbeda. Namun jika perspektifnya sama, alhamdulillah.
Yang utama semoga bermanfaat untuk kita semua.
Raport adalah
Progress Report Pembelajaran laporan perkembangan ananda selama satu semester
dalam menempuh seperangkat materi pelajaran dan BUKAN hasil akhir
Oleh karenanya saat
menerima raport lakukan hal2 berikut :
1. Tutup raport terlebih dulu !
Tanyakan kpd ananda Pelajaran apa yg ia sukai dan siapakah guru
yg ia sukai.
Ini akan berpengaruh
terhadap nilai di dalam raport.
Belajar adalah hasil
kerja mental emosional (EQ) yg kemudian mengarahkan kemampuan kognitif nya (IQ)
untuk meresponnya untuk memperoleh nilai2 belajar.
2. Buka raport. Fokus kepada nilai TERTINGGI yg ada di raport.
Coba cek adakah
signifikansi dg pelajaran yg diminati anak dan guru nya yg dia sukai.
Sekali lagi
FOKUS lah kepada
NILAI TERTINGGI karena disitulah KELEBIHAN ananda. Itulah Anugerah terindah
dari Tuhan Alloh yg diberikan. Terima dan Syukuri !
Berikan senyuman dan
ucapan dg kalimat yg berisi pujian, apresiasi dan penghargaan dg tulus kpd
ananda atas prestasinya.
3. Perhatikan nilai nilai yg tertinggi dan nilai nilai pelajaran yg rendah.
Perhatikan pembagian
secara sederhana untuk memudahkan memetakan Oka (otak kanan) dan Oki (otak
kiri)
kelompok pelajaran
otak kiri (matematika, IPA/sains, fisika, kimia, biologi, teknik dll)
Otak Kanan ( bahasa,
seni, IPS,)
Jika Ananda
dominannya di Oki maka arahkan nantinya ke jurusan sesuai bidang Otak kiri.
Demikian sebaliknya.
Raport Ini juga
bermanfaat u deteksi kecerdasan sekaligus penjurusan !!!
Jangan sekali kali
memaksakan anak yg dominan di pelajaran otak kanan, misalnya, untuk kuliah /
sekolah menengah di jurusan golongan otak kiri semisal Matematika, IPA ,
kedokteran, teknik dll .
Selain kasihan kepada
anak, karena menjadi beban, juga kecerdasan anak memang bukan disitu,akhirnya
hasilnya/prestasiny menjadi kurang maksimal.
4. Tanyakan kepada ananda, nilai pelajaran apa yg rendah
mengapa bisa terjadi dan bagaimana
solusinya untuk selanjutnya !
Ini sekaligus berguna
bagi penguatan fondasi jiwa dan mental anak.
Melatih anak agar ia
menerima diri apa adanya. Memaafkan diri dan ikhlas atas kekurangan kita sbg
hamba Alloh yg lemah, kurang, sehingga memotivasi diri untuk memperbaiki.
Kecerdasan spiritual
(SQ) dan keimanan yg kokoh dibangun dg melihat diri bahwa manusia memiliki
sekian banyak KELEBIHAN sekaligus KELEMAHANNYA...!
Maka latihlah ananda
untuk belajar menerima diri apa adanya.
5. Jangan sekali kali MEMBANDING BANDINGKAN dg anak lain!
Karena anak anda adalah unik, berbeda dan
HANYA SATU DI DUNIA tidak ada duanya.
Alloh sdh memberi
Fitroh terbaik !
bakat, minat,
kecerdasan, modalitas belajar dan potensi yg khas yg berbeda dg anak lain.
So Jangan
dibandingkan !!! Karena putra putri Anda Tidak ada bandinganya.
Tulisan dari sahabat
berikut ini juga layak untuk diperhatikan :
1. BERHENTILAH anda memamerkan ranking puta-putri anda!
Yang TERPENTING dari
Pendidikan itu BUKAN ranking.
Hakekat dari
pendidikan itu adalah menjadikan anak anda:
- mencintai aktivitas membaca untuk mencari pengetahuan
- bisa berpikir logis
- tahu nilai-2 benar & salah
- mampu mengembangkan bakatnya, dan
- punya semangat juang untuk mewujudkan apa yang dia inginkan secara disiplin & konsisten.
2. BERHENTILAH anda menjadikan ranking putra-putri sebagai kunci dari keberhasilan !
Ketika kita
menjadikan ranking sebagai bukti keberhasilan pada anak kita, dampak terbesar
adalah pada titik itulah kita berfokus. Kenyataannya TIDAK !!
- Saat anak anda mencintai membaca maka mereka menguasai banyak pengetahuan, tidak peduli apakah mereka punya ranking baik atau buruk.
- Saat anak anda bisa bepikir logis maka mereka akan mampu membangun visi dan impian mereka. Visi dan impian mereka itu tidak bisa dinilai per semester atau per semester untuk diperbandingkan antara anak satu dengan anak lainnya.
- Saat anak anda tahu mana nilai yang benar dan mana yang salah maka mereka akan punya integritas
- Saat mereka mengenal bakat mereka yang sesungguhnya maka mereka akan mampu menghasilkan karya dan dedikasi yang terbaik
- Saat anak anda punya semangat juang maka itulah kunci sejatinya kesuksesan hidup.
Dan ini semua tidak
bisa diranking.
Jika anda fokus pada
ranking maka anda akan kehilangan nilai-nilai yang hakiki dalam pendidikan.
Kalau anda harus
kompromi dengan sistem pendidikan sekolah maka “kompromi” anda adalah, usahakan
anak anda SELALU naik kelas dan bergairah menjalani aktivitas sekolahnya.
Terakhir,
Maknai nilai raport
anak anda HANYA sebagai SALAH SATU indikator untuk tahu mana titik lemahnya,
mana titik unggul ...
Semoga dg raportan yg
bapak ibu terima, semakin memotivasi untuk tumbuh kembangnya potensi dan
kecerdasan serta bakat minat ananda !
Raportan bukan Raport
Amal Baik dan Buruk Hari Akhir, bukan!!!
Buku Raport ananda
bukan catatan amal baik dan buruk hari akhir nanti, yg tidak bisa diperbaiki.
Raport bukan hasil
akhir, ia adalah catatan hasil belajar ananda yg masih bisa dievaluasi dan
diperbaiki !
Copas Elza Dianora