Belajar Isti'la Dalam ilmu Tajwid

Cara menebalkan huruf isti’la adalah dengan menggemakan suara di dalam mulut sehingga suaranya lebih berat dan terdengan vokal “O”.

Sifat Isti'la Dan Istifal (Pengertian Dan Hurufnya)

Pengertian sifat isti'la dan istifal | Huruf isti'la dan istifal
Berdasarkan posisi lidah ketika melafalkan huruf hijaiyah, sifat huruf hijaiyah dibagi menjadi sifat isti'la dan sifat isti'la. Isti'la artinya mengangkat lidah sedangkan istifal artinya merendahkan lidah.

Belajar Isti'la Dalam Ilmu Tajwid

1. Isti’la (استعلاء)
Pengertian Isti’la
Isti’la secara bahasa artinya terangkat. Adapun yang secara istilah adalah:
اِرْتِفَاعُ أَقْصَى اللِّسَانِ إِلَى حَنَكِ الْأَعْلَى عِنْدَ النُّطْقِ بِالْحَرْفِ
Isti’la adalah mengangkat pangkal lidah ke langit-langit atas ketika melafalkan huruf.
Belajar Isti'la Dalam ilmu Tajwid
Ketika melafalkan huruf hijaiyah yang disifati isti’la harus disertai dengan mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyi huruf menjadi lebih tinggi, tebal dan berat. Hurufnya ada 7 yaitu:
خُصَّ ضّغْطٍ قِظْ (خ ص ض غ ط ق ظ)
Sukun
Harakat
Huruf
أَخْرَجَ
خَلَقَ
خ
أَصْحَابُ
صُحُفًا
ص
أَضْطَرُّهُ
ضَرَبَ
ض
أَغْلَالًا
غَيْبِهِ
غ
أَطْعَمَهُمْ
طُوْرِ
ط
أَقْوَمُ
قَالَ
ق
أَظْلَمُ
ظَلَمَ
ظ
Lawannya isti’la adalah istifal.
2. Istifal (استفال)
Pengertian Istifal
Istifal artinya turun. Adapun dalam istilah ilmu tajwid, istifal adalah:
اِنْخِفَاضِ اللِّسَانِ إِلَى قَاعِ الْفَمِّ أَوْ حَنَكِ الْأَسْفَلِ عِنْدَ النُّطْقِ بِالْحَرْفِ
Istifal adalah terdamparnya lidah ke langit-langit bawah ketika mengucapkan huruf.
Ketika melafalkan huruf yang disifati istifal harus disertai dengan menurunnya pangkal lidah dari langit-langit (tetap berada di bawah) ketika mengucapkan huruf, sehingga bunyi huruf menjadi rendah, tipis dan ringan. Hurufnya ada 21 yaitu:
ثَبَتَ عِزُّ مَنْ يُجَوِّدُ حَرْفَهُ اِذْ سَلَّ شَكَا (ث ب ت ع ز م ن ي ج و د ح ر ف ه أ ذ س ل ش ك ا)
Sukun
Harakat
Huruf
أَثْقَالَهَا
ثَابِتٌ
ث
أَبْقَى
بِغَيْرِ
ب
أَتْقَى
تَتَنَزَّلُ
ت
أَعْلَمُ
عَلَيْهِمْ
ع
أَزْوَاجًا
زُلْزِلَتْ
ز
أَمْ لَهُمْ
مُوْسَى
م
أَنْعَمْتَ
نَزَّلَ
ن
أَيْمَانُ
يُسْرًا
ي
أَجْسَامُهُمْ
جَعَلْنَا
ج
أَوْحَى
وَوَجَدَكَ
و
أَدْنَى
دَخَلَ
د
أَحْمَدُ
حَيٌّ
ح
أَرْسَلَ
رَسُوْلٌ
ر
أَفْوَاجًا
فِي الْفُلْكِ
ف
أَهْدَى
هُدًى
ه
يَأْكُلُ
ءَإِذَا
ء
أَذْكُرْكُمْ
ذَائِقَةُ
ذ
أَسْفَلَ
سَارِعُوْا
س
أَلْسِنَتهُمْ
لِسَانًا
ل
أَشْتَاتًا
شُعُوْبًا
ش
أَكْثَرَ
كُتُبٌ
ك
كَانَا
-
ا
Catatan:
Sifat isti’la lebih kuat daripada istifal. Semua huruf isti’la dibaca tafkhim/tebal. Dalilnya:
وَحَرْفَ الاسْتِعْلاَءِ فَخِّمْ وَاخْصُصَا »« لِاطْبَاقَ أَقْوَى نَحْوَ قَالَ وَالْعَصَا
Artinya:
Dan tebalkanlah huruf isti’la khususnya ithbaq seperti kata (قَالَ) dan (الْعَصَا).
Yang dimaksud dengan ithbaq adalah huruf shad, dhad, tha’ dan zha’.
Cara menebalkan huruf isti’la adalah dengan menggemakan suara di dalam mulut sehingga suaranya lebih berat dan terdengan vokal “O”.
Dalam menerapkan tafkhim pada huruf isti’la ada beberapa tingkatannya yang disebut dengan maratibut tafkhim atau tingkatan tafkhim. Tingkatan tafkhim ada 5 macam:
1. Fathah setelahnya alif
Apabila huruf isti’la berharakat fathah dan setelahnya ada alif. Contoh:
قَالَ - الْعَصَا
2. Fathah
Tingkatan kedua jika huruf isti’la berharakat fathah saja. Contoh:
نَصَرَ – قَدْ خَلَتْ
3. Dhammah
Jika huruf isti’la berharakat dhammah, baik ada wau ataupun tidak. Contoh:
يَقُوْلُ - خُذُوْا
4. Sukun
Jika huruf isti’la disukunkan. Contoh:
نَقْعًا – في اخْتِلَافِ
5. Kasrah
Tingkatan terakhir apabila huruf isti’la berharakat kasrah, baik setelahnya ada ya’ atau tidak. Contoh:
مِنْ غِلٍّ - نَصِيْرٍ
Adapun huruf yang disifati istifal dibaca dengan tarqiq.
فَرَقِّقَنْ مُسْتَفِلاً مِنْ أَحْرُفِ
Artinya:
Maka tipiskanlah huruf-huruf yang disifati istifal.
Cara menipiskan huruf istifal adalah membunyikan huruf dengan melebarkan bibir atau tersenyum.
Cara menipiskan huruf istifal adalah membunyikan dengan melebarkan bibir atau tersenyum.

Sumber: almustari


Mau support lewat mana?

Terbantu dengan artikel ini? Ayo balas dengan Support Kami. Tekan tombol merah!

Posting Komentar

© ARMAILA.com. All rights reserved. Developed by Saifullah.id