Nurul Yaqin – Ringkasan Perjalanan Hidup Nabi Muhammad saw- Jilid I

Kemudian tidak lupa saya memohon kepada Allah supaya ringkasan Nurul Yaqin ini dijadikan sesuatu yang bermanfaat, diterima orang, dan terpilihkan..

Nurul Yaqin – Ringkasan Perjalanan Hidup Nabi Muhammad saw- Jilid I


 

Nurul Yaqin – Ringkasan Perjalanan Hidup Nabi Muhammad saw- Jilid I

 Segala puji hanya bagi Allah swt Yang Maha Tunggal, tidak ada tuhan selain Dia, semua yang ada menjadi lebih indah dengan adanya sebaik-baiknya mahluk, penutup para nabi, sang pembawa risalah kedamaian, kemajuan dan peradaban yang rabbani Nabi Muhammad saw semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan atas Beliau saw, kepada keluarganya, para sahabat, pengikut para sahabat, ulama sholeh dan semoga kepada kita selaku ummat Beliau saw sampai akhir zaman.

Sekarang segalanya menjadi rancu dan tidak terarah tanpa seorang panutan, contoh dan idola yang selalu memancarkan energi positif untuk berbuat terbaik di kehidupan kita. Kita kehilangan sosok itu, ketika kita tidak mengetahui siapa teladan kita, panutan kita Rasulullah saw, tidak mengatahui perjalan hidup, dakwah, sifat-sifat terpuji dan keindahan ahlak Beliau saw, untuk itulah kami mencoba mengungkapnya dangan bahasa sederhara dan diringkas dari biografi Rasulullah saw dalam tulisan terjemah kitab Nurul Yaqin.

Sebenarnya kitab ini adalah kitab klasik kalangan pesantren dan ditunjukkan untuk Madrasah Ibtidaiyah dan pendidikan setingkat Sekolah Dasar, namun kami merasa ini penting disampaikan ulang sehingga dapat manjadi sesuatu yang lebih bermanfaat untuk umat terutama para Pecinta Rasulullah saw yang haus akan ilmu, ahlak dan sunnah Beliau saw.

Harapannya dengan ini semoga manjadi sesuatu amal yang bisa mengantarkan Keridhaan Allah swt, mengenal kembali siapa sosok yang sangat fenomenal Rasulullah saw, meneladani Beliau saw dan menjadi idola sepanjang masa agar syafaat Beliau saw bisa kita terima kelak di Yaumil Akhir dan berkumpul bersama Beliau saw di telaga Kautsar seperti yang dijanjikan Allah swt.

 Al-Muhibbin Learning Center

Segala puji bagi Allah yang telah memimpin hamba-hamba Nya dengan jalan derita orang terdahulu dan menjadikannya sebagai suatu pelajran untuk orang-orang di zaman sekarang sampai hari pembalasan. Semoga rahmat dan kesejahteraan selalu terlimpah atas Nabi Muhammad saw yang hidupnya penuh dengan ahlak yang mulia dan sifat yang terpuji dan mudah-mudahan tercurahkan rahmat dan kesejahteraan atas keluarga dan sahabat Beliau saw sebagai pelita untuk menyiarkan agamanya sehingga mereka sampai ke dinding Tiongkok, di sebelah timur, di tengah-tengah Eropa, dan di sebelah barat.

Maka oleh karena perjalanan Rasulullah saw adalah sebaik-baiknya pembersih jiwa yang biasa menurutkan hawa nafsunya, seluas-luasnya lautan ilmu dan penanam iman yang kuat, pancaran yang begitu indah, sangat kuat kemauannya, selalu berpegang teguh kepada kebenaran, berhias dengan ahlak yang mulia, agar kesemuanya itu bisa diteladani oleh anak-anak tertanam dalam jiwa mereka, maka saya menganggap perlu meringkas beberapa pelajaran dari perjalanan Nabi Muhammad saw untuk Madrasah Ibtidaiyah.

Diantara kitab sejarah tarikh yang ada, saya pilih ialah kitab ‚Nurul Yaqin tentang perjalanan Yang Mulia Pemimpin Para Rasul, Muhammad saw susunann almarmum Khudlari Bek. Hal ini dikarenakan dari periwayatannya bersumber kepada Al-Quran dan Hadist, berdasarkan kisah yang popular dan umum diketahui. Selain itu dikarenakan semakin jauhnya perasaan cinta kepada Nabi saw sehingga semua perjalanan hidup Beliau saw terlewatkan sia-sia tanpa mengetahuinya sedikitpun. Perasaan benci dan cinta memang bisa memutar balikkan sebuah fakta, bisa saja ketika cinta semua yang terlihat biasa menjadi sesuatu yang luar biasa, begitu sebaliknya ketika perasaan benci yang muncul meskipun baik dikatakan tercela, hina dan tidak berarti, selalu tidak ada manfaatnya.

Setiap bab pelajaran saya iringi dengan ringkasannya. Kemudian tidak lupa saya memohon kepada Allah supaya ringkasan Nurul Yaqin ini dijadikan sesuatu yang bermanfaat, diterima orang, dan terpilihkan karena Allah; sesungguhnya Dia berkuasa atas segala sesuatu apa yang Dia kehendaki maka akan terjadi, sesungguhnya Dia Maha Pengabul semua permohonan.

Syaikh Umar Abdul Jabbar

MASA PERTAMA Dari Kehidupan Rasulullah saw

- Beliau saw adalah utusan Allah kepada seluruh manusia, penutup Para Nabi dan Imam bagi para Rasul

- Beliau saw membawa agama Islam, agama yang diterima Allah sampai pada hari kiamat

- Beliau saw adalah keturunan bangsa Quraisyi, suatu kaum yang termulia di Makkah

- Nasab Beliau saw bersambung dengan Nabi Ismail bin Ibrahim as

Ringkasan

Nabi kita Muhammad saw ialah utusan Allah kepada sekalian manusia yang membawa agama Islam dan Beliau berbangsa Arab suku Quraisyi dan keturunan bani ‘Adnan.

- Ayah Beliau saw: Abdullah bin Abdul muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaaf bin Qushaiy bin Kilaab

- Ibu Beliau saw: Aminah binti Wahb bin Abdi Manaaf bin Zuhrah bin Kilaab

- Nasab ibu dan ayah beliau bertemu di datuk beliau yang kelima yaitu Kilaab

- Ayah Nabi saw meninggal dunia ketika nabi saw masih dalam kandungan, umur ayah beliau 18 tahun dan dimakamkan di Madiinah, tidak meninggalkan harta sedikitpun untuk nabi saw

 

Ringkasan

Ayah beliau Abdullah bin Abdil Muthalib, ibu beliau Aminah binti Wahb nasab keduanya bertemu di datuk yang kelima. Ayah beliau meninggal ketika beliau sedang dalam kandungan.

- Nabi saw dilahirkan di Makkah pada hari senin 12 Rabiul Awwal tahun Gajah

- Dinamakan tahun gajah dikarenakan raja Habasyah mengirimkan tentara ke Makkah dalam tahun kelahiran beliau itu untuk menghancurka Ka’bah dan pada saat itu banyak sekali gajah. Lalu Allah membinasakan mereka (tentara gajah) sebagai penghormatan kepada kelahiran Beliau saw

- Beliau saw disusui oleh Tsuwaibah al-Aslamiyah sesudah disusui oleh ibu beliau

- Tsuwaibah adalah pelayan paman Nabi saw, Abu Lahab, kemudian beliau disusui oleh Halimah as-Sa’diyah sampai umur empat tahun 

Ringkasan

Nabi dilahirkan di Makkah pada tahun Gajah dan disusui oleh Tsuwaibah al-Aslamiyah kemudian oleh Halimah as-Sa’diyah

- Ibu Nabi saw wafat ketika Nabi saw berumur 4 tahun ketika ia kembali dari Makkah

- Ibu Beliau saw pegi ke Madinah untk ziarah kubur di makam suaminya, bersama ibu beliau *, ikut juga kakek beliau Abdul Muthalib {ada riwayat lain: Ummu Aiman yang ikut bersama ibu nabi dan dialah yang membawa Nabi kembali ke Makkah}

- Ibu Nabi saw dikebumikan di Abwaa’ suatu desa diantara Makkah dan Madinah

- Kemudian Nabi saw diasuh oleh Ummu Aiman seorang pelayan Ayah beliau

 

Ringkasan

Ibu Nabi saw wafat ketika beliau berumur 4 tahun dan dikebumikan di Abwaa’ kemudian Nabi saw diasuh oleh Ummu Aiman pelayan Ayah beliau

- Yang mendidik Nabi saw sesudah ibunya wafat ialah kakeknya Abdul Muthalib, beliau  sangat cinta kepada Nabi saw melebihi cintanya kepada anak-anaknya sendiri

- Ketika umur nabi 8 tahun kakek Beliau wafat setelah mengasuh nabi selama dua tahun

- Sesudah kekek Beliau saw wafat, Beliau saw diasuh oleh pamannya Abu Thalib {Abu Thalib awalnya miskin lalu allah meliakan dia menjadi banyak rizki setelah mengasuh Nabi saw}

- Kehidupan Nabi saw pada waktu diasuh oleh pamannya dikatakan cukup, dimudahkan oleh Allah segala sesuatunya

 

Ringkasan

Kekek Nabi saw Adul Muthalib mendidik beliau sesudah ibunya wafat dan Abdul Muthalib wafat ketika Nabi saw berumur 8 tahun kemudian paman Beliau saw yang mengasuhnya.

- Ketika masa kecilnya suka mengembalakan kambing orang-orang Makkah dengan diberi upah, dengan upah tersebut Beliau saw bisa membeli makanan dan lainnya

- Ketika umur Beliau saw 9 tahun * {ada yang mengatakan 13 tahun} Nabi saw berlayar ke Syam bersama paman Beliau abu Thalib dengan membawa dagangan

- Ketika sampai di suatu tempat disebut Bushra, seorang pendeta yagn bernama Buhaira melihat Beliau saw. Lalu mengabarkan kepada pamannya bahwa beliau saw akan menjadi nabi yang terakhir, pendeta itu meminta kepada pamannya untuk membawa pulang Nabi saw karena ditakutkan banyak musuh yang memata-matai beliau

- Pendeta itu memaparkan tanda-tanda kenabian Muhammad saw dari cirri-ciri yang ada di Kitab Injil 


Ringkasan

Ketika kecil Nabi saw mengembalakan kambing orang-orang Makkah. Beliau berlayar ke Syam bersama pamannya pada umur 9 atau 13 tahun, Beliau saw dilihat oleh seorang pendeta bernam Buhaira yang mengetahui tanda-tanda kenabian Muhammad saw

- Ketika berumur 25 tahun Beliau saw kembali berlayar ke Syam dengan membawa dagangan Siti Khadijah

- Siti Khadijah adalah seorang perempuan yagn mulia, kaya raya dan ia menggaji beberapa orang laki-laki untuk menjalankan dangangannya

- Siti Khadijah memilih Nabi saw untuk pekerjaan itu dikarenakan ia pernah mendengar tentang kejujuran Beliau saw dan ahlak Beliau saw yang sangat mulia

- Pelayan Beliau yang bernama Maisaroh ikut bersama Nabi saw untuk berjualan di sana, dan ketika pulang mereka membawa keuntungan yang melimpah * {ada yang mengatakan: Pendeta Nasthura melihat Nabi saw dalam Perjalanan ini, sehingga dia tahu Beliaulah saw Nabi yang dinanti-nantikan}

 

Ringkasan

Nabi pergi ke Syam kedua kalinya ketika berumur 25 tahun dengan membawa dagangan Siti Khadijah, Siti Khadijah adala perempuan yagn mempunyai kekayaan dan kemuliaan ahlak, ikut bersama Beliau saw pelayan yang bernama Maisaroh

 

- Setelah dua bulan sepulang nabi saw dari perjalanan dagangnya tadi, kemudian Beliau saw menikah dengan Siti Khadijah {Siti khadijah yang melamar Beliau saw}

- Ketika itu umur Siti Khadijah 40 tahun sedangkan umur Nabi saw 25 tahun

- Sebelum menikah dengan Nabi saw Siti Khadijah menikah dengan Abi Halah, suaminya meninggal dan meninggalkan seorang anak laki-laki bernama Halah

- Ia menjadi istri Rasulullah selama 25 tahun dan tidak pernah Nabi saw menikah sebelum Siti Khadijah wafat

 

Ringkasan

Setelah kembali selama dua bulan dari dagang, Nabi saw menikah dengan Siti Khadijah yang berumur 40 tahun, setelah sebelumnya pernah menikah dengan Abi Halah, Siti Khadijah tinggal bersama Nabi saw dalam pernikahannya selama 25 tahun

- Waktu Nabi saw berumur 35 tahun, kaum Quraisyi meruntuhkan Ka’bah dan memperbaharuinya

- Nabi sawa turut serta dalam pembangunan tersebut, Nabi saw sendiri ikut mengangkat batu-batu bersama pemuka Quraisyi termasuk juga pamannya yang bernama Abbas

- Kaum Quraisyi berselisih faham tentang siapa yang meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya. Kemudian mereka sepakat bahwa yang paling berhak ialah yang pertama masuk Masjidil Haram

- Maka Rasulallah saw yang pertama kali masuk Masjidil Haram, maka kaum Quraisyi bergembira dan berkata: Kami ridho kepada orang yang terpercaya ini

- Maka Nabi saw meletakkan batu itu di suatu kain selendang dan meminta dari tiap-tiap ketua kaum Quraisyi untuk masing-masing memegang ujung selendang itu. Kemudian Beliau saw meminta untuk mengangkat batu tadi. Ketika mereka sampai pada batu yang dimaksud, Beliau saw mengambil batu itu dengan tangan Beliau saw sendiri dan meletakkan di tempatnya dengan tangan Beliau saw sendiri. Dengan demikian hilanglah perselisihan pada masalah ini, meraka kaum Quraisyi mengagumi kecerdasan fikiran Beliau saw.

 

Ringkasan

Ketika Nabi saw berumur 35 tahun kaum Quraisyi memperbaharui Ka’bah dan mereka menjadikan Nabi saw sebagai Hakim untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya, lalu Nabi saw melakukan hal tersebut dengan bijaksana sehingga tidak terjadi perselisihan diantara suku atau kabilah-kabilah.

- Nabi saw sangat populer di kaumnya dengan sifat-sifat terpuji seperti: benar, jujur, amanat, sabar, malu, rendah hati, sehingga mereka memberi Beliau saw gelar ‚AL-AMIN atau orang yang dapat dipercaya

- Kaum dan keluarga Nabi saw sangat mencintai dan menghormati Beliau saw

- Sesungguhnya Allah telah memelihara / menjaga Nabi saw dari perbuatan jahiliyah semenjak dari masa kecilnya, Beliau saw tidak sekalipun meminum arak dan tidak sekalipun sujud untuk menyembah berhala

- Sebelum menjadi Nabi, Allah telah memuliakan Beliau saw dengan beberapa mikjizat yang menunjukkan kebesaran Allah. Dan diantaranya adalah selalu menyertai Beliau saw awan ketika perjalanan Beliau saw yang kedua ke negeri Syam

 

Ringkasan

Dlam masa hidup Beliau saw terkenal dengan ahlak yang mulia. Kaum Beliau saw sangat mencintai dan menghormati Nabi saw, dan Allah menjaga Beliau saw dari perbuatan kaum jahiliyah.

- Ketika hamapir sampai pada umur 40 tahun, Nabi saw sangat menyukai menyepi dari pergaulan umum dengan manusia dengan beribadah

- Nabi saw memilih beribadah di Gua Hira’ yaitu sebuah gunung di jalanan Makkah

- Nabi saw membawa bekal ke gua tersebut, apabila bekalnya habis maka Beliau saw kembali ke istri Beliau Siti Khadijah untuk mengambil bekal tadi

- Nabi saw menjalankan ibadah di gua tersebut dengan ibadah agama kakek beliau, Nabi Ibrahim as, dari sepuluh hari sampai sebulan lamanya

 

Ringkasan

Ketika hampir umur Beliau saw 40 tahun mulailah Nabi saw menyukai mengasingkan diri. Dengan melakukan ibadah di Gua Hira’ menurut tuntunan agama Nabi Ibrahim as

Nabi kita Muhammad saw bin Abdillah dan Aminah al-Qurasyiah adalah penutup para nabi dan utusan Allah bagi semua manusia, agar mereka menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan apapun.

Nabi saw dilahirkan di Makkah pada hari senin 12 Rabiul Awwal, ayah Beliau saw wafat sebelum beliau dilahirkan ayahnya dikubur di Madinah. Lalu ibunya mengasuh Beliau saw, sesudah ibunya Beliau saw disusui oleh Tsuwaibah al-Aslamiyah kemudian oleh Halimah as-Sa’diyah

Pada umur 6 tahun meninggallah ibu Beliau saw di Abwaa’ lalu Beliau saw diasuh oleh Ummu Aiman dan ditanggung kakeknya. Pada umur 8 tahun meninggallah kakeknya lalu beliau diasuh oleh pamnnya Abu Thalib

Ketika berumur 9 tahun berjalanlah Nabi saw bersama pamannya, Abu Thalib ke Syam dan seorang pendeta bernama Bushiraa melihat tanda-tanda kenabian Beliau saw

Pada umur 25 tahun Rasulullah saw berdagang membawa dagangan Siti Khadijah dan setelah kembali selama dua bulan berdagang Beliau saw menikah dengan Siti Khadijah yang kala itu berumur 40 tahun. Ketika Beliau saw berumur 35 tahun, Beliau saw bersatu dengan kaum Quraisyi untuk memperbaharui Ka’bah. Dan Beliau saw memberikan solusi peletakkan Hajar Aswad pada tempatnya.

Beliau terkenal di kaumnya dengan sisfat-sifat mulia dan terpuji, mereka sangat mencintai Beliau saw sehingga mereka member gelar Al-Amin.

Sesungguhnya Allah menjaga Beliau saw dari amalan orang jahilayah, beliau suka menyendiri untuk beribadah ketika umurnya hampir 40 tahun untuk menjalankan ibadah di gua Hira’ menurut ajaran agama Nabi Ibrahim

Advertisement

MASA YANG KEDUA Dari Kehidupan Rasulullah saw

- Ketika Beliau saw berumur 40 tahun, diutuslah Beliau saw oleh Allah sebagai penyampai kabar gembira, pemberi peringatan penyeru kebenaran perintah Allah yang terang benderang menerangi setiap qalbu manusia

- Wahyu itu dimulai dengan mimpi yang benar dan nyata, tidak seorangpun yang Nabi saw impikan dalam tidurnya melaikan benar dalam kondisi terjaga

- Kemudian turunlah ar-Ruhul Amin / Jibril kepada Nabi saw ketika Beliau saw sedang beribadah di Gua Hira

- Jibril mengajarkan Nabi saw bagaimana seharusnya Beliau saw memimpin manusia ke jalan yang lurus dengan agama yang benar

 

Ringkasan

Allah utus Rasulullah saw kepada manusia ketika berumur 40 tahun wahyunya dimulai dengan mimpi yang baik

- Orang Arab sebelum kedatangan Islam mereka menyekutukan Allah dengan menyembah berhala dan menganggap patung- patung itu suci

- Kebiasaan mereka adalah membunuh anak laki-laki mereka karena takut miskin dan kelaparan

- Mereka mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka karena takut malu dan celaan

- Mereka suka berselisih, bertengkar disebabkan masalah yang sepele dimana segolangan mereka memerangi golongan lain dengan mudahnya

 

Ringkasan

Sebelum diturunkannya Nabi saw bangsa Arab selalu bertengkar golongan tertentu memerangi golongan yang lain, umumnya mereka adalah orang yang musyrik dan mereka membunuh anak laki-laki dan anak perempuan mereka

- Ketika turun ayat al-Quran, nabi saw memulai mengajak manusia secara sembunyisembunyi: Artinya: Hai orang-orang yang berselimut, Bangunlah lalu serukan tuhanmu, hendaklah agungkan namaNya, pakaianmu hendaklah engkau bersihkan, kotoran hendaklah engkau tinggalkan, jangan engkau tunjukkan kebaikanmu supaya engakau mendapat menerima banyak, dan kepada Tuhanmulah hendaknya engkau selalu bersabar.

- Beliau saw mengajak keluarga rumah, tetangga dan sahabat-sahabat yang Beliau saw percayai dan mereka juga percaya kepada kebenaran Beliau saw

- Nabi saw mengajak mereka menyebah hanya kepada Allah, saling mengasihi sesama manusia, bersatu dan meninggalkan perpecahan

- Nabi saw mulai mengajak secara sembunyi-sembunyi karena khawatir ancaman fisik yang timbul kerena suatu perkara yang belum pernah mereka katahui dan belum pernah mereka dengar sama sekali

 

Ringkasan

Nabi saw mulai mengajak secara sembunyi-sembunyi terlebih dahulu dengan mengajak kerabat Beliau saw tentang Tauhid, persatuan dan berkasih sayang tehadap manusia yang lemah

- Perempua yang pertama beriman adalah Siti Khadijah ia benar-benar percaya terhadap kebenaran Nabi saw, ketika nampak kepadanya tanda-tanda kanabian Beliau saw sewaktu perjalanan Nabi saw bersama pelayannya Maisaroh

- Laki-laki yang pertama kali beriman adalah Abu Bakar As-Shidiq ra (1), sebelum Beliau saw manjadi Nabi, Abu Bakar ra adalah sahabat dekat beliau saw dan tidak pernah sekalipun didapatinya Rasulullah saw berdusta

- Yang kedua adalah Zaid bin Haritsah ra, ia adalah seorang budak Nabi saw lalu Beliau saw memerdekakannya

- Anak-anak yang pertama beriman adalah Ali bin Abi Thalib ra, misan Rasulullah saw

- Abu Bakar ra mengajak orang-orang yang ia cintai dan mereka cinta kepadanya. Banyak sekali yang mengikuti ajakan beliau, diantaranya Ustman bin Affan(2) khalifah ketiga dari Khulafaur Rasyidin dan Zubair bin Awwam

 

Note:

(1) Beliau seorang yang taat dan dermawan oleh karena hal itu oleh nabi saw diangkat menjadi penasehat nabi saw, dalam berbagai urusan Nabi saw musyawarahkan dengannya


(2) Ketika pamannya yang bernama Hakam mengetahui ia masuk Islam, ia mengikat tangan Ustman ra kebelakang dan berkata; ‚apakah engkau hendak tinggalkan agama nenek moyangmu dan mengikuti agama baru?! Aku bersumpah tidak akan melepaskanmu sebelum kau tinggalkan agama barumu itu dan Ustman ra berkata: ‚Demi Allah, aku tidak akan melepaskan Islam dan  aku tidak akan terpisah dari nya. Diceritakan bahwa pamannya melepaskan Ustman ra dalam keadaan terikat supaya Ustman ra kembali kepada sesembahan berhala, akan tetapi Allah tegakkan pendirian Beliau ra

 

Ringkasan

Orang yang pertama-tam beriman adalah Siti Khadijah, Abu Bakar as-Shidiq, Ali bin Abi Thalib, kemudian Abu Bakar mengajak sahabatnya seperti Utsman bin Affan dan Zubair bin Awwam kemudian mereka beriman kepada kenabian Beliau saw

- Ajakan secara terang-terangan berlangsung selam 3 tahun, dan pada masa itu banyak pembesar dan bangsawan yang masuk Islam

- Sesudah itu Nabi saw diperintahkan untuk mengajak manusia dengan terang-terangan dengan turunya Firman Allah: ‚Maka katakanlah secara terang-terangan apa yang engkau perintahkan, dan berpalinglah dari orangorang musyrik

- Kemudian Nabi saw naik bukit Shafaa dan menyerukan kepada kaumnya ketika mereka  berkumpul, Nabi saw bertanya kepada mereka: ‚apakah engkau membenarkan aku tanntang apa yang aku kabarkan kepadamu? Mereka menjawab: ‚Ya, tidak pernah kami dapati engkau berdusta, dari kecil sampai sekarang. Rasulullah saw bersabda: ‚Lepaskanlah dirimu dari siksa api neraka, sesungguhnya akau pembawa peringatan yang pedih kepadamu

- Paman Nabi saw Abu Lahab berkata: celakalah engkau, hai Muhammad!!! Apakah hanya karena ini engkau kupulkan kami? Lalu turunlah ayat dalam surat Al-Lahab yang artinya ‚Celekalah diri Abu Lahab, dan sesungguhnyaia telah merugi ….

 

Ringkasan

Sesudah selama 3 tahun Nabi saw mengajak dengan sembunyi-sembunyi Beliau saw kemudian diperintahkan untuk terang-terangan. Lalu Nabi saw kumpulkan kaumnya yang mengabari mereka tantang azab akhirat

- Ketika turun firman Allah ‚Dan peringatilah keluargamu yang hampir dekat, kemudian Nabi saw mengumpulkan keluarga dan kerabat Beliau saw

- Nabi sampaikan kepada mereka wahyu Allah (1) dan Beliau saw mengabarkan mereka tantang azab hari yang besar yaitu ‚dimana hari tidak berguna lagi baginya harta dan anak-anak mereka

- Maka banyak diantara mereka yang menyepelehkan ucapan Nabi saw, dan memusuhi Beliau saw dengan sangat

- Paman Beliau saw, Abu Lahab menjawab dengan ucapan yang buruk dan memerintahkan mereka supaya menangkap Rasulullah saw, tetapi Abu Thalib berkata kepadanya: ‚Demi Allah !! sesungguhnya kami akan menjaga ia selama kita ada di sini

 

Note:

Nabi saw berkata kepada mereka: ‚sesungguhnya pemeliharaan itu tidak patut mendustai ahlinya. Demi Allah ! jika aku berdusta kepada semua manusia, tidaklah aku berdusta kepadamu, jika aku suka menipu kalian semua, yidaklah aku menipu kalian. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah khusus untukmu dan kepada masusia pada umumnya. Demi Allah sesungguhnya kalian semua kan mati sebagaimana kamu tidur dan kamu akan dibangkitkan sebagaimana kamu terjaga, dan sesungguhnya kamu akan di hisab menurut apa yang kalian kerjakan, dibalas kebaikan dengan kebaikan, kejahatan dengan kejahatan. Dan sesungguhnya balasan itu adalah Surga selama-lamanya atau neraka selama-lamanya

 

Ringkasan

Ketika turun ayat ‚wa andzir ‘asyiiratakal akrobiin Beliau saw kumpulkan kerabat dan  keluarganya untuk menyampaikan wahyu dari Allah, dan dijawab ajakan tadi dengan jawaban yang buruk oleh Abu Lahab

- Kecintaan kaum Quraisyi kepada Nabi saw berubah menjadi kebencian, kedekatan manjadi sangat jauh, kebenaran Nabi saw menjadi dusta dan semua yang dilakukan Nabi saw menjadi bahan ejekan

- Hal itu terjadi semenjak Nabi saw mengajak mereka menyembah Allah , mencela dan menyesatkan para penyembah berhala

- Mereka datang ke paman Nabi saw dan meminta padanya untuk melarang Nabi saw melakukan hal itu

- Paman Nabi saw menjawab permintaan mereka dengan baik, sedangkan Rasulullah saw tetap menyiarkan dan meninggikan kalimat kebenaran

 

Note:

(1) Tidaklah Nabi saw menyesatkan dan menggambarkan mereka sabagai kaum yang tak terpimpin melaikan karena mereka bertaqlid yang salah, sebagaimana firman Allah: ‚artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka: ‚ikutilah apa yang Allah turunkan mereka menjawab ‚tidak, kami akan mengikuti apa yang kami dapati dari leluhur kami. (Apakah mereka akan mengikuti) walaupun yang leluhur mereka kerjakan tidak menggunkan akal dan tidak terpimpin

- Ketika kaum Quraisyi melihat Nabi saw tetap menyerukan ajakan berislam, dan melihat pembelaan dari paman Beliau saw, pergilah mereka kedua kalinya kepada paman Beliau saw

- Mereka berkata pada paman Nabi saw: ‚kami tidak tahan pada cacian yang ditunjukkan ke luluhur kami, membodohkan dan mecela tuhan-tuhan kami, hendaklah engakau larang keponakanmu atau engkau izinkan kami mencegah dia

- Rasulullah saw dipanggil oleh paman Beliau saw dan meminta supaya Nabi saw berhenti dari mengajak hal itu, karena gangguan Quraisyi atas Beliau saw, tetapi Rasulullah saw tetap enggan

- Nabi saw berkata (1): ‚demi Allah sedikitpun aku tidak akan mininggalkan urusan ini, sehingga Allah memenangkan hal ini atau aku binasa karenanya

- Pamannya berkata: ‚Pergilah dan katakana yang engkau suka, demi Allah aku tidak akan menyerahkan engakau selamanya

 

Note:

‚Demi Allah hai pamanku! Kalau mereka taruh matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan syarat supaya aku meninggalakan urusan ini, aku tak akan hiraukan itu sehingga Allah menangkan aku atau binasa karenanya

 

Ringkasan

Kaum Quraisyi pergi kepada paman Nabi saw yang kedua kalinya meminta agar Nabi saw berhenti memaki berhala-berhala mereka, tetapi mereka tidak kuasa mencegah Nabi saw disisi lain Nabi saw tetap menyiarkan hal itu

- Ketika kaum Quraisyi tidak melihat Abu Thalib dan pergilah mereka kepada ‘Umarah bi Al-Walid

- Mereka berkata kepadanya: ‚Ambilah anak muda ini sebagai anakmu, dan serahkan kepada kami keponakanmu untuk kami bunuh

- Paman Nabi saw berkata: ‚Alangkah buruknya permintaanmu! Patutkah kamu memberikan anakmu untuk aku mendidik dia dan memberikan anak ku unutk kalian bunuh?

- Lalu mereka kembali dengan tangan hampa, sedangkan Rasulullah saw tetap menyiarkan Islam dengan pembelaan pamannya

 

Ringkasan

Kaum Quraisyi pergi ke tiga kalinya ke paman Nabi saw, meminta supaya ia menyerahkan Nabi saw tetapi paman Nabi mengolok mereka serta tidak berkenan mengabulkan permintaanya

 

- Mulailah kaum Quraisyi mengganggu Nabi saw dan mengejeknya, terutama ketika Nabi saw sholat, setelah mereka mendapati pembelaan dari paman Beliau saw

- Rasulullah saw menghadapi mereka dengan tenang, sabar dan lemah lembut, dan memaafkan mereka

- Orang yang paling aktif mengganggu Nabi saw Abu Jahal (1) Abu Lahab (2) ‘Uqbah bin Mu’aith dan Walid bin Mughiroh (3)

- Sesungguhnya Allah telah membalas (4) pengejek tersebut diantara mereka adaa yang terbunuh dan binasa karena penyakit



Mau support lewat mana?

Terbantu dengan artikel ini? Ayo balas dengan Support Kami. Tekan tombol merah!

Posting Komentar

© ARMAILA.com. All rights reserved. Developed by Saifullah.id