Kerawang Gayo dan Filosofi Yang Tersimpan di Dalamnya

Berdasarkan desain dan variasinya kain kerawang Gayo sendiri pada prinsipnya memiliki banyak sekali corak atau motif didalamnya. Beberapa motif yang..

Kerawang Gayo dan Filosofi Yang Tersimpan di DalamnyaMasyarakat Gayo dikenal memiliki berbagai kebudayaan dan kondisi alam yang sangat indah. Keberagaman budaya yang dihasilkan pun sangat bervariasi mulai dari upacara tradisional dan seni budaya lainnya. Begitu juga halnya dengan hasil kerajinan khas masyarakat Gayo yang dikenal dengan sebutan kerawang Gayo.

SARUNG KERAWANG GAYO


Pengertian Kerawang Gayo

Kerawang merupakan hasil karya masyarakat Gayo Aceh Tengah yang dibuat dengan cara menerawang, yaitu menuangkan isi dari terawangnya ke dalam kain dengan cara menjahit dengan sistem bordir. Kain ini umumnya memiliki ukiran yang indah dan sudah dikenal tingkat nasional maupun internasional.

Ditinjau dari asal bahasanya istilah "kerawang" sebenarnya berasal dari kata "ker" dalam bahasa Gayo yang berarti "daya pikir” dan kata "rawang" yang berarti bayangan fenomena alam. Bila keduanya digabungkan maka dapat disimpulkan bahwa kerawang merupakan wujud spontanitas dari bayangan pada fenomena alam semesta. 

Sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang kain kerawang Gayo ini pada prinsipnya menyimpan banyak pesan moral, petuah dan amanah leluhur untuk generas penerusnya. Kerajinan yang telah berkembang dalam tradisi dan budaya Aceh Gayo sejak 3000 tahun lalu ini bahkan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2014.

Berdasarkan desain dan variasinya kain kerawang Gayo sendiri pada prinsipnya memiliki banyak sekali corak atau motif didalamnya. Beberapa motif yang dimaksud antara lain motif emun berangkat, motif puter tali, motif pucuk rebung, motif tapak seleman, motif pagar, motif ulam (bulan) dan berbagai motif lain yang tidak kalah menarik. 

Tidak hanya menawarkan tampilan yang menarik, setiap motif yang terdapat pada kain tradisional kerawang Gayo ini juga menyimpan banyak pesan moral, petuah dan amanah leluhur kepada generas penerusnya untuk hidup sesuai dengan nilai yang berlaku dalam kebudayaan Gayo. 

Ciri paling khas yang membedakannya dengan kerajinan lain yaitu terletak pada bahan, warna dan motif. Dimana motif dan warna yang dipakai biasanya sudah disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang berlaku dan kain tradisional yang diberi sulaman inipun lebih banyak digunakan pada upacara adat, perkawinan dan kesenian.

Untuk menghasilkan satu lembar kain kerawang gayo sendiri cara membuatnya bisa dikatakan unik karena semua bordir yang diaplikasikan pada kain dibuat dengan mesin jahit biasa tanpa menggunakan pola. Meski demikian bordiran yang ditampilkan bisa memiliki bentuk motif dan ukuran yang sama lho.

Perkembangan Kerawang Gayo

Kerawang bagi masyarakat di Dataran Tinggi Gayo melambangkan prinsip-prinsip budaya, agama, adat istiadat dan hubungan sosial. Meski motif kerawang awalnya hanya di pakai sebagai ukiran pada rumah-rumah adat Aceh Tengah kini motif kerawang juga kerap ditemui dalam bentuk kain, tas, pakaian dan pernak pernik lain.

Seiring perkembangan zaman bentuk motif kerawang pun juga semakin dinamis dan menarik dengan tetap mempertahankan indentitas aslinya sesuai filosofi kerawang tersebut. Umumnya masyarakat menggunakan kain kerawang Gayo dalam bentuk busana tradisional untuk resepsi pernikahan, tarian budaya maupun tradisi lainnya.

Tidak berhenti sampai disitu, penerapan dan aplikasi kerawang Gayo tersebut kemudian berkembang lebih luas pada produk fungsional praktis seperti pada payung, tas, kopiah, tas, pakaian, aksessoris, hiasan dinding maupun produk kerajinan lain yang tetap mencirikan budaya masyarakat Gayo.

Perkembangan tersebut selanjutnya juga diikuti dengan bertambahnya jumlah pengrajin dan rumah produksi kerajinan kerawang Gayo terutama di Desa Bebesen Takengon, sehingga daerah ini ditetapkan sebagai sentra seni kerajinan kerawang Gayo yang sangat terkenal di wilayah Aceh Tengah.

Bedanya kalau kerajinan kerawang Gayo zaman dulu banyak dibuat oleh para pria, kini pengrajin kerawang Gayo justru lebih didominasi oleh wanita. Pola pewarisan keterampilan inipun dapat dibagi dalam dua cara, yaitu melalui pengrajin ke pekerja dan dari pengrajin kepada keluarganya seperti anak atau saudara.

Motif Kerawang Gayo

Dari segi motif atau ragam hias yang ditampilkan, kerawang Gayo dapat digolongkan sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang memiliki tampilan sangat indah dan tingkat kerumitan yang sangat tinggi dalam proses pembuatannya karena kerajinan ini dibuat tanpa pola terlebih dahulu jadi langsung dibordir pada kain.

Disamping identik dengan unsur keindahan, motif hias kerawang Gayo sebenarnya juga memiliki arti tersendiri yang erat kaitannya dengan agama, hukum dan kehidupan masyarakat. Karena alasan itulah selain memperindah objek maupun bahan kain tradisional, kerawang Gayo juga diperuntukkan bagi kebutuhan simbolis tertentu.

Terkait dengan ragam hias yang ditampilkan berikut beberapa contoh motif yang dapat anda temukan pada kerajinan kerawang gayo lengkap dengan makna filosofi yang terkandung di dalamnya.

1. Motif Emun Berangkat

Motif emun berangkat merupakan representasi dari awan, yang senantiasa hadir silih berganti dalam bentuk gumpalan dinamis, selalu bergerak dan berubah bentuk. Bagi masyarakat Gayo motif ini dianggap sebagai simbol kesatuan, kerukunan dan kesepakatan.

Motif Emun Berangkat

2. Motif Puter Tali

Puter tali memiliki makna tali berpilin, hal ini dapat diartikan bahwa dalam kehidupan masyarakat Gayo terdapat kesatuan dan persatuan.

  • Sebuah tali terdiri dari pangkal dan sebuah ujung maksudnya setiap perbuatan atau pekerjaan dimulai dengan awal dan disudahi dengan akhir.
  • Tali yang terbentuk dari jalinan bahan tertentu dan menjelma menjadi kekuatan menunjukkan sifat tolong menolong antara sesama, kekokohan, kesatuan dan persatuan dalam masyarakat.
  • Sebuah tali berbentuk dasar memanjang dan lurus. Dalam perumpamaannya diharapkan setiap insan untuk bertindak lurus, jujur, benar dan ikhlas dalam berbagai kegiatan.
Motif Puter Tali

3. Motif Pucuk Rebung

Motif pucuk ni tuis alias pucuk rebung merupakan motif yang menyerupai piramida atau segitiga. Dalam falsafah masyarakat Gayo motif ini memiliki hakikat nilai-nilai berupa harapan agar masyarakat Gayo harus teguh berpendirian, kuat beriman dan bertaqwa, rendah hati, serta berakhlak baik.

Sejalan dengan sifat rebung yang terus tumbuh dan selalu berganti dengan cikal rebung yang baru, motif ini juga dapat dimaknai bahwa dalam kehidupan masyarakat Gayo akan selalu lahir generasi muda yang beriman, bertaqwa, berakhlak baik dan berguna bagi masyarakat dalam hidupnya.

Motif Pucuk Rebung

4. Motif Tapak Seleman

Diilhami dari keagungan dan mukjizat Rasul Allah SWT yakni nabi Sulaiman yang dapat berbicara dengan segala makhluk dan mendengar berbagai bisikan jarak dekat maupun yang jauh, masyarakat Gayo memaknai motif tapak seleman sebagai simbol alam gaib, kemegahan, kekuasaan, keadilan dan pengayoman.

Motif Tapak Seleman


5. Motif Pagar

Motif pagar merupakan motif kerawang gayo yang biasa digunakan sebagai batas antara satu motif dengan motif lainnya. Bagi masyarakat Gayo motif pagar dimaknai sebagai simbol pertahanan dan ketertiban sosial masyarakat.

Motif Pagar


6. Motif Ulen (Bulan)

Motif ulen merupakan representasi dari bulan yang merupakan simbol kekuatan dan memberi penerangan pada dunia. Pola motif ulen ini biasanya memiliki komposisi motif dalam wujud suatu desain geometris dengan pola memancar, motif tersebut yaitu puter tali, emun berangkat, pucuk rebung, tapak seleman dan pagar. 

Penempatan setiap motif kerawang gayo pada kain tradisional sendiri biasanya diterapkan dan disesuaikan dengan bentuk dan kondisi bidang yang diisi dengan pertimbangan keselarasan antara motif dengan bidang penempatannya, sehingga adakalanya satu jenis motif hadir dalam beberapa warna yang berulang.

Motif Ulen (Bulan)


Warna Kerawang Gayo

Berlanjut ke pembahasan berikutnya yakni tentang warna kerawang gayo. Jadi warna dasar yang diaplikasikan pada kerawang Gayo biasanya berupa “kain item” bahasa Gayo yang artinya hitam, sementara motifnya menggunakan paduan warna ilang (merah), putih (putih), ijo (hijau) dan using (kuning).

Sebagai bentuk representasi sosial dan budaya masyarakat Gayo tiap warna tersebut pada prinsipnya memiliki makna dan arti tersendiri lho.

  1. Warna hitam merupakan warna yang melambangkan bumi yakni sebagai simbol yang mewakili hasil keputusan adat.
  2. Warna ilang (merah) melambangkan sifat musidik sasat yaitu penuh keberanian dalam bertinfak dan menegakkan kebenaran.
  3. Putih artinya suci dalam tindakan lahir dan batin. Warna ini melambangkan perlu sunet yaitu kemampuan dalam membedakan hal yang baik dan buruk dan kesucian.
  4. Warna ijo atau hijau bermakna genap mupakat (musyawarah). Warna ini juga menjadi simbol kejayaan dan ketekunan hidup.
  5. Warna kuning bermakna sifat musuket sipet (penuh pertimbangan) yang mensimbolkan kerajaan. Dalam hal ini, raja diasosiasikan dengan pimpinan pemerintahan yang mempunyai kewenangan melindungi rakyatnya.

Dari penjelasan di atas dapat diartikan juga bahwa warna-warna yang diaplikasikan pada kain tradisional Gayo sebenarnya menggambarkan watak masyarakat Gayo yang mersik (berani), lisik (rajin) dan urik (teliti). Tidak heran bila kerawang Gayo juga kerap dijadikan lambang prinsip dan budaya orang Aceh Gayo.

Pembuatan Kerawang Gayo

Sebagai salah satu kerajinan yang bernilai tinggi, kerawang Gayo saat ini telah menjelma menjadi ukiran yang paling diminati oleh masyarakat lokal, bahkan hingga ke luar daerah Gayo. Proses pembuatan kerawang sendiri bisa dibilang cukup unik dan berbeda dari yang lain karena masih dibuat dengan mesin bordir manual.

Ketika ingin membuat bordir kerawang biasanya pengrajin akan membuatnya langsung di atas kain hitam tanpa mengambar polanya terlebih dahulu alias menerawang. Meski demikian kerumitan hubungan antar benang yang terjalin di atas kain akan menghasilkan  gambar yang presisi dan menyiratkan keindahan.

Mau tahu lebih detail mengenai cara pembuatan bordir kerawang Gayo pada kain tradisional Aceh Tengah?. Untuk membuat bordir kerawang Gayo sendiri persiapannya bisa dibilang sangat sederhana dan singkat justru tingkat kesulitannya yang paling tinggi terletak pada proses bordirnya.

1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Untuk membuat bordir kerawang Gayo perlu disiapkan alat dan bahan yang terdiri dari bahan kain polos berwarna hitam sebagai bahan utamanya, benang warna warni sesuai kebutuhan (biasanya warna putih, merah, kuning dan hijau), mesin bordir serta perlengkapan pendukung lainnya.

Dalam hal ini mesin yang dipakai bisa berupa mesin jahit biasa yang dimodifikasi untuk bordir maupun mesin bordir listrik.

  • Mesin jahit biasa merupakan jenis mesin jahit yang memiliki fungsi untuk menjahit bahan kain atau bahan lain yang bisa dilewati jarum dan benang. Namun dengan sedikit modifikasi mesin ini bisa dipakai untuk membordir secara manual.
  • Mesin bordir listrik merupakan mesin bordir yang dijalankan tanpa program komputer. Mesin ini umumnya lebih digemari karena praktis dalam pemakaian dan harganya juga relatif terjangkau.

2. Membuat Rancangan Desain

Proses rancangan desian menjadi salah satu proses yang sangat penting dalam membuat bordir kerawang Gayo. Dalam hal ini pengrajin bisa mencontek desain motif bordir yang sudah ada atau menciptakan kreasi motif baru yang sesuai dengan filosofi kerajinan kerawang Gayo.

3. Proses Bordir Manual

Selesai melakukan persiapan desain selanjutnya pengrajin tinggal memulai proses bordir pada kain polos dengan menggunakan benang warna warni hingga membentuk motif tertentu sesuai rancangan desain. Keterampilan pengrajin sangat menentukan hasil akhir dari hiasan yang dibuat.

Dalam proses pembuatan bordir kerawang Gayo, bagus atau tidaknya motif yang dihasilkan akan  sangat bergantung pada keahlian pengrajin yang membuat bordiran di atas kain tradisional. Biasanya semakin mahir orang yang mengerjakannya maka hasilnya juga akan semakin rapih, halus, detail dan memuaskan.

Sekalipun dari segi proses tampak sedikit rumit, bordir manual pada prinsipnya tetap memiliki sejumlah keunggulan bila dibandingkan dengan bordir modern yang berkembang saat ini lho. Beberapa keungulan yang ditawarkan bordir manual diantaranya:

  1. Untuk membuat bordir kerawang Gayo dengan teknik bordir manual, pengrajin tidak perlu melalukan banyak settingan dan desain pada mesin bordir.
  2. Kualitas jahitan yang dihasilkan dari bordir manual terkenal lebih kuat dan halus.
  3. Bordir manual lebih memiliki nilai seni yang tinggi dibandingkan dengan bordir modern yang diproduksi secara masal.

Dibalik sejumlah keunggulan yang dimilikinya bordir manual juga tidak luput dari kekurangan. Kelemahan dari bordir manual khususnya yang diterapkan pada proses pembuatan kerajinan kerawang Gayo diantaranya:

  1. Kadang terdapat kemungkinan kesalahan dalam melakukan pembordiran apalagi bordir kerawang gayo dibuat tanpa pola lebih dulu.
  2. Waktu pengerjaan untuk satu produk bordir membutuhkan waktu yang sangat lama tergantung tingkat kerumitan desain motifnya.
  3. Lamanya proses pembuatan bordir manual menyebabkan bordir kerawang gayo tidak bisa diproduksi secara masal dalam kurun waktu yang relatif singkat.

Merawat Bordir Kerawang Gayo

Ingin membeli kerajinan kerawang Gayo tapi bingung bagaimana cara merawatnya?. Supaya bordir kerawang Gayo tetap awet dan dapat digunakan sebagaimana mestinya pastikan cara perawatan yang anda lakukan juga sudah tepat ya. Salah satu teknik perawatan yang paling mudah yaitu biasakan mencuci bahan yang di bordir dengan tangan.

  1. Supaya kualitas bordiran tetap bagus, sebaiknya selalu cuci bahan yang dibordir tersebut dengan menggunakan tangan.
  2. Untuk membersihkan kotoran yang mungkin sulit untuk dihilangkan, anda bisa merendamnya dengan air hangat dan detergen selama 10 menit untuk menjaga kelembutan serat bahan kain.
  3. Jika kebetulan anda kehabisan detergen gunakan shampoo atau sabun yang dikucekkan lebih dulu pada bahan kain yang terkena noda.
  4. Setelah selesai dicuci, anda bisa menjemurnya dengan cara menyembunyikan bagian yang berbordir  agar tidak mudah kusam dan menjadi pudar.
  5. Usai dikeringkan setrika dengan suhu sedang lalu simpan ditempat yang tidak lembab dan bersih.
  6. Untuk menjaga kesegarannya anda bisa menyemprotkan wewangian yang beraroma harum.

Demikian pembahasan singkat mengenai pengertian dan perkembangan kain kerawang Gayo lengkap dengan makna filosofi yang tersembunyi dibalik motif dan warnanya. Meskipun saat ini motif kerawang Gayo telah mengalami banyak pengembangan namun ada satu yang tidak pernah berubah yakni unsur filosofinya.

sumber: fitinline



Mau support lewat mana?

Terbantu dengan artikel ini? Ayo balas dengan Support Kami. Tekan tombol merah!

Posting Komentar

© ARMAILA.com. All rights reserved. Developed by Saifullah.id