Payitaht Abdul Hamid | The Last Lion Of The Ottoman Empire
Kalau dimasa keemasan Daulah Utsmaniyah ada Al-fatih sultan Mehmed, Yavuz Sultan Selim dan sultan Süleyman al-Qanuni, di masa kemunduran nya pun ada Satu figur hebat yang dimiliki umat Islam kala itu yakni, Sultan Abdul Hamid II. Demi mengingat peran beliau dan agar umat Islam saat ini mengetahui kejadian dikala itu. Sebuah TV Turki menayangkan perjalalan hidup sang khalifah terakhir Utsmani ini. Serial yang berkisah tentang perjalanan hidup Khalifah Abdul Hamid II dan lebih fokus lagi pada masa pemerintahannya selama 33 tahun dari tahun 1876 sampai 1909.
Dalam serial yang telah tayang sejak awal tahun 2017 ini kita akan melihat bagaimana kekuatan dunia waktu itu saling bekerjasama untuk menghancurkan khalifah utsmani dan bagaimana taktik serta kecerdasan khalifah menjaga persatuan khilafah dari perpecahan. Dan
bagaimana peran sultan menghadapi konspirasi Separatisme yang dihembuskan negara barat dengan isu nasionalisme yang mengakibatkan beberapa negara Balkan memisahkan dari khilafah Turki.
Kongres pertama Zionis dan Freemasonry yang meminta Khalifah menjual tanah Palestina dan mendirikan komunitas Yahudi disana dan bagaimana peran beliau menjaga Palestina sampai akhir.
Perlawanan organisasi dalam negeri yang didukung negara negara asing.
Di episode pertama serial ini pula, konstruksi Kereta Api Hejaz yang merupakan proyek besar Kesultanan Ottoman pada abad ke-19 yang membentang sejauh 1.464 kilometer menghubungkan daulah ini ke berbagai penjuru, dan peristiwa selama dan setelah tahap konstruksi digambarkan.
Serial ini sangat fenomenal bukan hanya diturki melainkan juga keseluruh dunia, khususnya di Indonesia. Serial ini berhasil menarik minat pemuda tanah air yang haus akan sejarah dan perkembangan Islam, hingga serial ini terus berlanjut sampai musim kelima dan sudah mencapai 119 episode. Sebelum serial ini, di Turki juga sudah banyak sekali membuat serial yang mengangkat tentang sejarah-sejarah Islam, seperti; Dirilis Ertugrul, kuruluş Osman, Mehmetçik küt al amare, dan Uyanış büyük Selçuklu.
Serial ini seakan memberikan semangat dan harapan kebangkitan Islam yang lebih dekat dengan masa kita daripada serial Ertugrul. Para aktor memainkan representasi yang baik dan mempertahankan batas-batas peristiwa sejarah, jika ada beberapa kesalahan, tertutupi dengan kelebihan lain dari sisi produksi, dekorasi,dan kostum.
Skenario Payitaht Abdulhamid dengan pemain dan kru yang kuat, ditulis oleh Osman Bodur dan Uğur Uzunok, Akar di balik banyak proyek yang sukses ada di kursi direktur Selman Kayabaşı seorang konsultan sejarah produksi yang membuka halaman-halaman masa lalu. Sinematografi dibuat oleh Sami Say, Produksi Lini oleh Özlem Taşpınar, Arahan Seni oleh Yelka İşkorkutan, Konsultasi Seni oleh Reza Hemmatirad, Desain Kostum oleh Barış Karaca, Konsultasi Sejarah oleh Azmi Özcan, Konsultasi Konsep oleh Selman Kayabaşı, Arahan Pemeran oleh Tuncay Altınoğlu, Arahan editing oleh Kemalettin Osmanlı dan musik oleh Yıldıray Gürgen dan Sebuah proyek oleh ES Film