Amalan dan Keistimewaan Bulan Rajab Serta Pahala Yang Dilipatkan Di Bulan Haram Ini
Advertisement

Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
Amalan dan Keistimewaan Bulan Rajab Serta Pahala Yang Dilipatkan Di Bulan Haram Ini - Bulan Rajab adalah satu dari empat bulan yang dimuliakan.
Saat bulan Rajab, masyakarat berlomba-lomba untuk melaksanakan ibadah, satu di antaranya berpuasa.
Puasa di bulan Rajab yang dimaksud adalah puasa sunnah yang sama dengan puasa di bulan lain.
Seperti puasa Senin Kamis, puasa Nabi Daud dan juga puasa Ayyamul Bidh.
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, tentang puasa di bulan Rajab disebutkan di dalam hadits Muslim pada nomor hadits 1960.
Hadits ini riwayat Sayyidah 'Aisyah, dikuatkan keterangan Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Muhammad SAW, sering meningkatkan puasa di bulan hurum termasuk bulan Rajab.
"Saya terkadang sering meilihat Nabi Muhammad SAW sering puasa, seakan-akan nggak buka. Tapi juga sering melihat beliau buka seakan-akan tidak puasa," kata Ustadz Adi Hidayat mengutip hadits dari Sayyidah 'Aisyah dan Ibnu Abbas RA.
"Maksudnya apa? Kalau kemudian anda ingin meningkatkan puasa di bulan hurum seperti Rajab itu boleh-boleh saja. Walaupun tidak ada kekhusunan mengkhususkan puasa di satu bulan saja. Tapi kalau ingin meningkatkan puasa, silakan," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan, puasa di buln Rajab hukumnya Sunnah.
"Mau Senin puasa, silakan, mau Kamis puasa, silakan. Pengen puasa Senin Kamis, silakan. Puasa Nabi Daud, puasa Ayyamul Bidh, silakan. Atau pengen puasa beruntut, Senin puasa, Selasa puasa, Rabu puasa, Kamis tidak, boleh," kata Ustadz Adi Hidayat.
Dan Berikut ini adalah kajian lengkap ustadz adi hidayat tentang Bulan Rajab

Advertisement