RPP Matematika SMP Kurikulum 2013 Kelas 7, 8 dan Kelas 9
Advertisement

Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
RPP Matematika SMP Kurikulum 2013 Kelas 7, 8 dan Kelas 9 Armaila sajikan untuk sobat yang saat ini sedang mengajar di kelas 7, kelas 8 dan kelas 9. Maka salah satu hal yang dibutuhkan adalah Silabus dan RPP Kurikulum 2013 untuk sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Contoh Sebagian Isi dari RPP Matematika SMP Kurikulum 2013 Kelas 7, 8 dan Kelas 9 dapat anda lihat dibawah ini.
RPP Matematika SMP Kurikulum 2013
A.
Kompetensi Dasar:
1.
Menunjukkan
perilaku ingin tahu dalam melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat
sebagai wujud implementasi penyelidikan tentang persamaan dan pertidaksamaan
linear.
2.
Menyelesaikan
persamaan dan pertidaksamaan
linear satu variabel.
3.
Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata
yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel.
B. IndikatorPencapaian Kompetensi
Siswa mampu:
1.
menunjukkan rasa ingin tahu dalam melakukan penyelidikan tentang persamaan dan pertidaksamaan linear.
2.
bertanggungjawab dalam kelompok belajarnya;
3.
mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar;
4.
menyusun bentuk aljabar;
5.
melakukan operasi bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, perpangkatan);
6.
menentukan nilai variabel dari suatu persamaan linear satu
variabel;
7.
membuat model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear satu variabel;
8.
menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
berkaitan dengan persamaan linier satu variabel;
9.
menentukan nilai variabel dari suatu pertidaksamaan linear
satu variabel;
10.
membuat model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan pertidaksamaan linier satu variabel;
11.
menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel;
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan, tanya jawab,
penugasan individu dan kelompok, diskusi kelompok, siswa dapat: mengembangkan rasa ingin tahu
dan tanggungjawab kelompok dalam:
Pertemuan-1(2 × 40 menit)
1.
menunjukkan ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
2.
bertanggungjawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan
tugas
3.
mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar yang melibatkan
peristiwa sehari-hari;
4.
mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar yang melibatkan
konsep matematika;
5.
menyusun bentuk aljabar yang melibatkan peristiwa sehari-hari;
6.
menyusun bentuk aljabar yang melibatkan konsep matematika.
Pertemuan-2 (3× 40 menit)
1. menunjukkan ingin tahu selama proses
pembelajaran
2. bertanggung jawab terhadap kelompoknya
dalam menyelesaikan tugas
3. mengidentifikasi suku-suku sejenis dan
tidak sejenis;
4. melakukan penjumlahan dan pengurangan
bentuk aljabar;
5. melakukan perkalian dan pembagian bentuk
aljabar;
6. melakukan perpangkatan bentuk aljabar.
Pertemuan-3(2 × 40 menit)
1.
menunjukkan ingin tahu selama proses pembelajaran
2.
bertanggungjawab dalam kelompoknya dalam menyelesaikan tugas
3.
menyusun persamaan linear satu variabel yang melibatkan konsep
matematika;
4.
menyelesaikan suatu persamaan linear satu variabel.
Pertemuan-4(3 × 40 menit)
1.
menunjukkan ingin tahu selama proses pembelajaran
2.
bertanggung jawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan
tugas
3.
membuat model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear satu variabel;
4.
merumuskan masalah nyata berdasarkan model matematika yang
berkaitan dengan persamaan linear satu variabel;
5.
menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan persamaan linear satu variabel.
Pertemuan-5 (2 × 40 menit)
1. menunjukkan ingin tahu selama proses
pembelajaran
2. bertanggungjawab terhadap kelompoknya
dalam menyelesaikan tugas
3. menyusun pertidaksamaan linear satu
variabel yang melibatkan konsep matematika;
4.
menyelesaikan suatu pertidaksamaan linear satu
variabel.
Pertemuan-6(3 × 40 menit)
1.
menunjukkan ingin tahu selama proses pembelajaran
2.
bertanggung jawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan
tugas
3.
membuat model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan pertidaksamaan linear satu variabel;
4.
merumuskan masalah nyata berdasarkan model matematika yang
berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel;
5.
menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan pertidaksamaan linear satu variabel.
Pertemuan-7(2 × 40 menit)
Ulangan harian dan pembahasan.
D. Materi Ajar Pertemuan Ke-1:
Siswa SMP/MTs mempelajari
Aljabar untuk pertama kali adalah pada Kompetensi Dasar (KD) ini. KD ini
dipelajari dalam beberapa kali pertemuan. Ada beberapa tahapan kemampuan
berurutan yang harus dilalui siswa dalam mempelajari KD ini, yaitu:
1.
mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar
(variabel, konstanta, suku, suku-suku sejenis dan tidak sejenis, koefisien) dan
menyusun bentuk aljabar;
2.
melakukan operasi bentuk Aljabar (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian,
perpangkatan);
3.
menyelesaikan persamaan linear satu variabel;
4.
menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel.
Kemampuan-kemampuan
tersebut berhubungan hirarkis, sehingga tahapan nomor-1 harus ditempuh sebelum
mempelajari tahapan nomor 2, tahapan nomor 2 harus ditempuh sebelum mempelajari
tahapan nomor 3, dan seterusnya.
RPP ini adalah rancangan
pembelajaran yang terkait tahapan nomor 1.
Materi ajar yang dipelajari
siswa selama pertemuan pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah: Pengertian Aljabar, Simbol Aljabar, Variabel Aljabar,
Konstanta Aljabar, Bentuk Aljabar, Suku Aljabar, Koefisien Aljabar.
1. Aljabar: Aljabar adalah cabang dari matematika yang
mempelajari penyederhanaan dan
pemecahan masalah dengan menggunakan “simbol”.
2. Simbol atau Lambang Aljabar:
Simbol adalah huruf atau tanda yang digunakan untuk menyatakan
unsur, senyawa, sifat, atau satuan matematika (KBBI). Simbol bilangan disebut angka.
Angka 5 merupakan simbol untuk menyatakan hasil dari mencacah benda
sebanyak 5 buah atau hasil menghitung frekuensi kemunculan suatu peristiwa
sebanyak 5 kali.
Simbol Aljabar adalah simbol yang
mewakili (menunjuk) sebarang bilangan.
Simbol Aljabar dapat terdiri dari huruf, tanda tertentu, atau bilangan.
Pada sebarang simbol Aljabar dapat diberikan nilai (bilangan) tertentu sesuai
persyaratan yang dikehendaki.
Contoh-1:
”Banyaknya
pohon jati milik Pak Amir 10 batang kurangnya dari pohon milik Pak Budi. Berapakah kemungkinan pohon Pak Amir dan Pak Budi?”. Pembahasan:
a. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dimisalkan
banyak pohon Pak Amir diwakilkan kepada simbol Aljabar p, sehingga p ini adalah
banyak pohon milik Pak Amir. Dengan
demikian berarti banyak pohon Pak Budi p +
10 batang.
b. Karena tidak ada petunjuk berapa banyak
pohon Pak Amir atau Pak Budi, maka p dapat
diganti dengan sebarang bilangan yang menunjukkan banyak pohon. Boleh jadi p mewakili bilangan 10, sehingga banyak
pohon Pak Amir ada 10 batang dan pohon Pak Budi ada 10+10 atau 20 batang. Boleh
jadip mewakili 15, sehingga banyak pohon Pak Amir ada 15 batang
dan pohon Pak Budi ada 15+10 atau 25 batang.
c. Masih banyak bilangan lain yang dapat
diwakili oleh p, dengan syarat p
dan p+10
mewakili bilangan banyak pohon yang mungkin dimiliki oleh seseorang. Dalam hal
ini tidak mungkin seseorang sampai memiliki satu triliun pohon.
d. Kesimpulan: p dapat mewakili bilangan tertentu dengan persyaratan bahwa p dan
p+10 adalah banyak pohon yang
memungkinkan untuk dimiliki oleh Pak Amir dan Pak Budi. Semesta pembicaraan
adalah banyak pohon yang memungkinkan dimiliki oleh Pak Amir dan Pak Budi.
Contoh-2:
”Tahun ini umur Dika dua kali umur Syauki,
sedangkan umur Santi 1 tahun lebih tua dari Dika. Berapakah kemungkinan umur
Dika, Syauki, dan Santi tahun ini?”.
Pembahasan:
a. Umur seseorang dalam tahun menunjukkan
hasil mencacah satu kali dalam setahun secara berurutan sejak lahir sampai
tahun terakhir kehidupan orang tersebut. Dengan demikian umur menunjukkan
bilangan.
b. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka
umur Syauki tahun ini dapat diwakilkan kepada simbol Aljabar U, sehingga U ini mewakili bilangan umur Syauki. Ini berarti tahun ini umur Syauki U tahun, umur Dika 2×U atau 2U tahun, sedangkan umur Santi (2U+1)
tahun.
c. Karena tidak ada petunjuk berapa umur
Syauki, Dika dan Santi pada tahun ini maka U
dapat diganti dengan sebarang bilangan yang menunjukkan umur manusia. Boleh
jadi U mewakili bilangan 1, sehingga
tahun ini umur Syauki 1 tahun, umur Dika 2×1 atau 2 tahun, dan umur Santi 2+1 atau 3 tahun. Boleh jadi U mewakili 5, sehingga tahun ini umur
Syauki 5 tahun, umur Dika 2×5 atau 10 tahun dan umur Santi 10+1atau 11 tahun.
Masih banyak bilangan lain yang dapat diwakili oleh U, dengan syarat U
mewakili bilangan umur manusia dan mengakibatkan U, 2U dan 2U + 1 juga mewakili bilangan umur
manusia.
d. Kesimpulan: U dapat mewakili sebarang bilangan dengan persyaratan bahwa U, 2U,
2U+1
adalah bilangan umur manusia yang memungkinkan saat ini Semesta pembicaraan
kejadian tesebut adalah bilangan umur manusia yang memungkinkan saat ini.
Contoh-3:
Toko buah KURNIA milik Pak Arif mengemas apel dalam kotak-kotak. Setiap kotak berisi beberapa biji apel yang sama banyak. Beberapa kotak apel dikemas dalam satu dos
besar. Berapa banyak butir apel yang mungkin dalam satu kotak ? Berapa banyak
butir apel yang mungkin dalam satu dos besar?Berapa banyak butir apel yang
mungkin dalam dua dos besar?Pembahasan:
a. Misalkan banyak apel dalam satu kotak ada
a apel, maka dalam dua kotak ada a + a atau 2a apel, dalam 3 kotak ada a+a+a atau 3a apel. Jika satu kotak
berisi 10 apel, dua kotak berisi 20 apel, dan 3 kotak berisi 30 apel. Ini
berarti a mewakili 10 apel.
b. Bila ada a2 apel, berarti ada a
kotak apel yang masing-masing kotak berisi a
apel. Alasan: a2 berarti
a×a atau (a+a+a+a+...+a) sebanyak a. Jika tiap satu kotak berisi 10 apel,
berarti ada 10 kotak apel, sehingga banyaknya apel dalam a2apel ada 10×10 apel atau ada 100 apel.
c. Misalkan satu dos besar dapat memuat n kotak apel, berarti n mewakili banyak kotak apel dalam dos
besar. Jika ada 2 dos besar berarti dalam 2 dos besar tersebut ada 2×n kotak apel.
d. Karena dalam satu kotak apel ada a butir apel, dan dalam satu dos besar
ada n kotak apel, maka dalam satu dos
besar ada n×a butir apel dan dalam 2 dos besar ada 2×n×a.
Kesepakatan:
a. Tanda operasi kali tidak ditulis. Contoh:
3×d
atau 3.d dan ditulis 3d , A + A = 2. A = 2A
b. Simbol Aljabar yang berdekatan diartikan
sebagai perkalian. Contoh: pq berarti p×q atau berarti p.q
c. p2 berarti p×p atau
berarti p.p, dan dapat ditulis pp, dengan p adalah simbol Aljabar.
d. p2p4 berarti p2×p4 atau berarti p2.p4, atau berarti (p.p).(p.p.p.p) atau berarti (p×p)×(p×p×p×p), dan dapat ditulis (pp)(pppp)dengan
p adalah simbol Aljabar.
e. Istilah-istilah yang tergolong simbol
Aljabar antara lain adalah variabel (peubah),
konstanta, suku, koefisien, dan bentuk Aljabar. Dalam matematika,
istilah-istilah tersebut selanjutnya disebut variabel (peubah), kontanta,
bentuk Aljabar, suku, koefisien.
3. Variabel (Peubah)
Variabel (peubah) adalah simbol Aljabar atau gabungan
simbol Aljabar yang mewakili sebarang bilangan dalam semestanya.
a. Simbol Aljabar p pada contoh-1, U pada
contoh-2, dan a pada contoh-3 dalam uraian di atas adalah
contoh variabel karena p mewakili
banyak pohon yang mungkin dimiliki Pak Amir, U mewakili sebarang bilangan umur manusia dan a mewakili banyak butir apel dalam satu kotak.
b. Variabel (peubah) umumnya disimbolkan dengan
huruf kecil atau huruf besar.
4. Konstanta Aljabar:
Konstanta adalah sebuah simbol atau
gabungan simbol yang mewakili atau menunjuk anggota tertentu pada suatu semesta
pembicaraan.
a. Dalam contoh-1 uraian di atas, p adalah variabel dengan p mewakili bilangan yang menunjukkan
banyak pohon Pak Amir. p+10 adalah
simbol aljabar untuk mewakili bilangan yang menunjukkan banyak pohon milik Pak
Budi. Dalam hal ini 10 disebut konstanta karena 10 tersebut menunjuk banyak
pohon tertentu, yaitu 10 pohon.
b. Dalam contoh-2 uraian di atas, U adalah variabel dengan U mewakili bilangan yang menunjukkan
umur Syauki. 2U adalah simbol aljabar
untuk mewakili bilangan yang menunjukkan umur Dika. 2U+1 adalah simbol aljabar untuk mewakili bilangan yang menunjukkan
umur Santi. Dalam hal ini 1 disebut konstanta karena 1 tersebut menunjuk umur
tertentu, yaitu 1 tahun.
c. Catatan: Bila dijumpai konstanta negatif,
misalnya dalam bentuk x- 100, dengan konstanta -100, maka konstanta negatif tersebut tidak perlu
dikongkretkan. Dalam proses pembelajaran, konstanta negatif tersebut sudah
menjadi ranah pembahasan matematika vertikal yaitu pembahasan tentang konsep
matematika secara abstrak.
5. Suku Aljabar:
a. Suku dapat berupa sebuah
konstanta atau sebuah variabel. Suku dapat pula berupa hasil kali atau hasil
pangkat atau hasil pernarikan akar konstanta atau variabel, tetapi bukan
penjumlahan dari konstanta atau variabel.
b. Suku-suku sejenis adalah suku-suku yang
variabelnya menggunakan simbol yang sama, baik dalam huruf maupun pangkatnya.
Bila a dan b adalah variabel, maka a,
2a, 10a adalah suku-suku sejenis, a
dan 2b suku-suku tidak sejenis.
c. Pada contoh-1 uraian di atas, p dan 10 masing-masing disebut suku.
Pada contoh-2 di atas U, 2U, 1 disebut suku, dengan U dan 2U disebut suku
sejenis. Pada contoh-3 di atas, a, 2a, 3a,
an, 2an disebut suku. a, 2a, 3a
adalah suku-suku sejenis. an dan2an juga suku-suku sejenis.
6. Koefisien aljabar:
Koefisien adalah bagian konstanta dari
suku-suku yang memuat atau menyatakan banyaknya variabel yang bersangkutan.
Pada contoh-1 uraian di atas, koefisien dari p adalah 1 (satu). Pada contoh-2,
koefisien dari U adalah 1,
koefisien dari 2U adalah 2 dan koefisien3U adalah 3. Pada contoh-3, koefisien
dari 3 adalah 3.
7. Bentuk Aljabar:
a.
Bentuk aljabar adalah semua huruf dan angka atau gabungannya
yang merupakan simbol aljabar. Penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
perpangkatan atau penarikan akar dari satu atau lebih simbol aljabar juga
merupakan bentuk aljabar.
b.
Bentuk Aljabar dalam x
berarti bentuk Aljabar dengan variabel x,
sehingga simbol lainnya (huruf atau angka) bukan merupakan variabel.Contoh:
1) 3x +5
adalah bentuk aljabar dalam x.
2) 5 − y
adalah bentuk aljabar dalam y.
3) ax
+bx +c adalah bentuk Aljabar dalam x, dengan a, b, c bukan variabel, tetapi
konstanta. Dalam hal ini konstanta a dan b disebut koefisien, sedang c disebut
konstanta.
4) p2 adalah bentuk aljabar dalam p.
c.
Pada contoh-1 uraian di atas, p dan p+10 masing-masing
merupakan bentuk aljabar. Pada contoh-2 di atas, U, 2U, dan 2U+1 masing-masing merupakan bentuk aljabar. Pada contoh-3, a, 2a,
3a juga merupakan bentuk aljabar.
d.
Bentuk Aljabar terdiri satu suku disebut suku satu. Contoh: 3y, x2,
- 4x. Bentuk Aljabar terdiri dua suku
disebut suku dua (binom). Contoh: x2−
4, 5y+6.
Daftar Bacaan
Krismanto.Al. 2009. Kapita Selekta Pembelajaran Aljabar Di Kelas VII SMP. Modul
Matematika SMP Program BERMUTU. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Sri Wardhani.2004. Permasalahan Kontekstual Mengenalkan Bentuk Aljabar di SMP. Paket
Pembinaan Penataran Bagi Alumni Diklat Guru Matematika SMP oleh PPPPG
Matematika Tahun 2004. Yogyakarta: PPPPG Matematika
Untuk menndownloadnya silahkan klik tombol download dibawah ini:
![]() |
Password: ARMAILA.COM |
Demikianlah artikel "RPP Matematika SMP Kurikulum 2013 Kelas 7, 8 dan Kelas 9" semoga bermanfaat. Jangan lupa lihat "Koleksi RPP Kurikulum 2013" Lainnya yang telah kami share.
Advertisement