Kabut Jadi Bukti Kalimantan Tengah Bukan Indonesia
Advertisement
Advertisement
Kabut Jadi Bukti Kalimantan Tengah (Kalteng) Bukan Indonesia - berikut ini adalah jeritan saudara kita sebangsa yang meregang nyawa detik ini. Semoga orang besar dan hebat di negeri ini terbuka hatinya untuk menyelematkan rakyatnya.
Ibunya Bilandrazee Mohon
 doanya saudara sebangsa setanah air. Hari ini asap pekat kembali 
menyelimuti Riau. Kepekatannya mungkin empat kali lipat dari sebelumnya.
 No electrik, No school, No flight, No oxygen. Demi Allah, ini terasa 
seperti Genosida! Negara sedang membunuh
 6,3 juta rakyat Riau pelan-pelan. Kami cuma diberi masker kue, bukan 
masker standart sesuai status tanggap darurat bencana. Kualitas udara 
bukan lagi berbahaya, tapi sudah merusak bahkan membunuh. Partikel 
berbahaya ini sudah dua bulan kami hirup tanpa henti. 24 jam setiap 
hari. Sudah 55 ribu warga, mayoritas balita dan orang tua, bertumbangan 
karena asap. Ini bukan lagi bencana biasa. Tolong bantu broadcast. Jika 
tak bisa sama-sama mendesak pemerintah turun tangan, tolong doakan kami 
masih tetap bernafas esok hari. Kami masih melawan azab asap!!!!! Note :
 Ada 1.563 titik api. Dipadamkan dengan bantuan 7 helikopter dan pesawat
 water bombing, serta 1 pesawat Casa hujan buatan. Dibantu 1.594 
personel TNI dan Polri. Mari kita masukin ke rumus matematika sederhana.
 8 pesawat yang ada, jika dibagi dengan jumlah lokasi sumber asap, 
artinya satu pesawat harus mengatasi 195 titik api. Helloooo, apa 
mungkin bisa? Lalu, jumlah personil yang diturunkan, hampir seimbang 
dengan jumlah titik api yang ada. Artinya hanya ada satu orang prajurit 
untuk mengawal setiap satu titik api. Sementara satu titik api yang 
terpantau di satelit, luasannya bisa mencapai puluhan hingga ratusan 
hektar. Dear Pak presiden, please jangan kadalin rakyat lagi, tetapkan 
darurat bencana nasional pencemaran udara dan minta bantuan dunia 
internasional untuk memadamkan titik api. Berhutang keluar negeri saja 
anda mampu dalam hitungan bulan menjabat, masa untuk kepentingan rakyat 
anda ragu?!
Mas Haryadi Cfc Laga
 SRIWIJAYA FC vs Arema Cronus dilarang di Palembang dengan alasan 
tingginya pencemaran kabut asap, hal ini membahayakan kesehatan 
manusia.Lalu bagaimana dgn jutaan penduduk Sumsel yg berbulan bulan 
menghirup asap ini???Apakah mereka bukan manusia???Apakah asap tidak 
berbahaya bagi mereka???Lalu dimana kehadiran negara buat rakyat 
Sumsel?????
Firman beritanya diTV cuman runing text, seolah olah bukan masalah yg besar. Jika ada pejabat masuk ke got beritanya dibesar besarkan  
Iin Arlina Kalimantan
 daerah kaya akan sumber daya alam,tapi kami sebagai orang asli 
kalimantan hanya gigit jari,menghirup debu batu bara,banjir dan 
menghirup asap,korban mulai berjatuhan terkena ispa,kemaren jokowi 
datang hanya untuk melihat asap yang menyelimuti palangkaraya tapi tidak
 ada tindakan nyata,jika ada referendum kami orang kalimantan akan 
memilih berdiri sendiri dan sudah pasti menjadi negara kaya
Bar Kokok Bukan
 tida mungki bang.lebah aja  klo di asepi akan mninggalkn sarangnya.saya
 jd kasian sama warga kalimatan.buminya di keruk.utk di ambil batu 
baranya.hutanya di gunduli.tp ketika trjadi kebakran dan warga   nya 
seperti nyamuk yg di fouging .seolah2 tdk trjadi apa2 .mediapun enggan 
meliputnya
Share agar orang kuat di negeri ini tahu.
MAU HEMAT PULSA
untuk dipakai sendiri atau cari cuan dengan jualan lagi?
Daftar Agen Pulsa sekarang juga, gratis!
Advertisement


 
 
 
 
 
 
    