Puasa Arafah : Dalil dan Keutamaan Puasa Arafah
Advertisement
Advertisement
Dalam artikel ini kita akan bahas sedikit tentang dalil puasa arafah, apakah keutamaan puasa arafah serta do'a niat puasa arafah. Sebelum membahas apakah pengertian puasa arafah maka terlebih dahulu kita meneliti hari sebelum hari arafah itu. oleh karea itu, dalam artikel ini admin tidak hanya menyinggu masalah arafah namun juga masalah puasa tarwiyah yang mengiringi puasa arafah.
Dalil dan Landasan Hukum Puasa Tarwiyah dan Keutamaannya
Puasa tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah, adapun dalil dari pelaksanaan puasa tarwiyah adalah sebagai berikut ini:
Terdapat hadits yang diriwayatkan Imam Ad Dailami:
صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ
كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ
“Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun.”
Sangat jelas diatas bahwa puasa arafah diakui syariat. dan tentunya memiliki keutamaan yaitu كَفَّارَةُ سَنَةatau menjadi penghapus dosa selama setahun yang lalu . selain itu, hadis diatas juga menjadi landasan puasa arafah.
Dikatakan hadits
ini dloif (kurang kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan
mengamalkan hadits yang dloif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan
dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits
yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.
Imam Ibnu Katsir mengatakan maksud dari “pada hari-hari ini” adalah
sepuluh hari Dzulhijjah. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 8/390. Lihat Syaikh
Sayyid Ath Thanthawi, Al Wasith, 1/4497. Mawqi’ At Tafasir)
Maka, tidak apa-apa puasa tanggal 8 tersebut karena dia bagian dari cara
amal shalih yg bisa kita lakukan selama 10 hari dzulhijjah, dan
sebagusnya dilanjutkan dgn puasa ‘Arafahnya, agar puasa pada hari
tarwiyah itu tidak menyendiri.”
Hadits tentang puasa tarwiyah dikatakan dho’if karena sanad hadits ini ada kelemahan :
Pertama; Kalbi (sanad ketiga) yang namanya : Muhammad bin Saaib Al-Kalbi. Dia ini seorang rawi pendusta. Dia pernah mengatakan kepada Sufyan Ats-Tsauri, “Apa-apa hadits yang engkau dengar dariku dari jalan Abi Shaalih dari Ibnu Abbas, maka hadits ini dusta” (Sedangkan hadits di atas Kalbiy meriwayatkan dari jalan Abi Shaalih dari Ibnu Abbas).
Imam Hakim berkata : “Ia meriwayatkan dari Abi Shaalih hadits-hadits yang maudlu’ (palsu)” Tentang Kalbi ini dapatlah dibaca lebih lanjut di kitab-kitab Jarh Wat Ta’dil.
Kedua; Ali bin Ali Al-Himyari (sanad kedua) adalah seorang rawi yang majhul (tidak dikenal).
Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda:"Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun." (HR Bukhari Muslim).
“Artinya : … Dan puasa pada hari Arafah –aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) –aku mengharap dari Allah menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu”. [Shahih riwayat Imam Muslim (3/168), Abu Dawud (no. 2425), Ahmad (5/297, 308, 311), Baihaqi (4/286) dan lain-lain]
Dalil Puasa Arafah dan Keutamaanya
Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah, sedangkan
puasa tarwiyah adalah puasa pada tanggal 8 bulan Dzulhijjah. Puasa
sunnah itu berdasarkan dalil berikut:
Dari Abi Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية
ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
"Puasa hari Arafah menghapuskan
dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa
Asyura’ menghapuskan dosa tahun sebelumnya. (HR. Jamaah, kecuali Bukhari
dan Tirmizy)
Puasa pada 9 Dzulhijjjah yang disebut puasa arafah ini disunatkan bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Sedangkan bagi yang wukuf di Arafah hukumnya
diperselisihkan dikarenakan dalil yang melarang puasa bagi jamaah haji
yang wukuf dipermasalahkan.
Dalil Larangan puasa arafah bagi jamaah haji yang sedang wukuf
Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata:
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang berpuasa pada hari
‘Arafah bagi yang sedang di ‘Arafah.” (HR. Abu Daud No. 2440, Ibnu
Majah No. 1732, Ahmad No. 8031, An Nasa’i No. 2830, juga dalam As Sunan
Al Kubra No. 2731, Ibnu Khuzaimah No. 2101, Al Hakim dalam Al Mustadrak
No. 1587)
Diriwayatkan secara shahih:
عَنْ أُمِّ الْفَضْلِ أَنَّهُمْ
شَكُّوا فِي صَوْمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَرَفَةَ
فَبَعَثَتْ إِلَيْهِ بِقَدَحٍ مِنْ لَبَنٍ فَشَرِبَهُ
Dari Ummu Al Fadhl, bahwa mereka ragu tentang berpuasanya Nabi
Shalllallahu ‘Alaihi wa Sallam pada hari ‘Arafah, lalu dikirimkan
kepadanya segelas susu, lalu dia meminumnya. (HR. Bukhari No. 5636)
Keutamaan Puasa Arafah
yang sedang puasa arafah hari ini, berbahagialah !!. karena puasa arafah bisa menghapus
dosa selama dua tahun; satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya. dan tentunya dosa yang diampuni adalah dosa yang kecil
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang puasa
hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang
lalu dan satu tahun berikutnya” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ لَهُ رَجُلٌ أَرَأَيْتَ صِيَامَ عَرَفَةَ ؟ قَالَ : أَحْتَسِبُ عِنْدَ اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Dari Abi Qatadah, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam, seorang laki-laki bertanya kepada beliau,
“Bagaimanakah puasa arafah?” Beliau menjawab, “Ia dicatat di sisi Allah
dapat menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya” (HR. Ahmad)
Doa Niat Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah
Do'a Niat Puasa Arafah
نويت صوم عرفة سنة لله تعالى
Bahasa Latin: Nawaitu shauma arafah, sunnatal lillahi ta'ala
Terjemahan: "Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta'ala"
Bahasa Latin: Nawaitu shauma arafah, sunnatal lillahi ta'ala
Terjemahan: "Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta'ala"
Do'a Niat Puasa Tarwiyah
نويت صوم ترويه سنة لله تعالى
Bahasa Latin: Nawaitu shauma tarwiyah, sunnatal lillahi ta'ala
Terjemahan: "Saya niat puasa tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala"
Demikianlah artikel tentang puasa arafah, dalil dan keutamaan puasa arafah, semoga bermanfaat.
Bahasa Latin: Nawaitu shauma tarwiyah, sunnatal lillahi ta'ala
Terjemahan: "Saya niat puasa tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala"
Demikianlah artikel tentang puasa arafah, dalil dan keutamaan puasa arafah, semoga bermanfaat.
Advertisement