Disana Menunggu Disini Tak Ingin Mengganggu

Disini Menunggu Disana Tidak Ingin Menggangu | ARMAILA.com – Pagi itu Arminaven beranjak kesekolah sebagaimana biasa hari hari yang dilaluinya. Hari harinya tidak lagi dilalui dengan kesendirian. Kini ia telah memiliki seorang pendamping hidup yang resmi untuk menjalani hidup bersama ada Jum’at 15 Mei yang lalu. Niyala, begitulah dia memanggil bidadari pujaan hatinya ini.

Hari hari berjalan seperti yang sudah sudah, hanya berubah adalah Arminaven tidak repot lagi membereskan diriny sendiri. Ada Niyala yang selalu menemani hingga pada suatu pagi, sebelum beranjak pergi Arminaven berpesan kepada adiknya Niyala bahwa ia akan terlambat pulang hari ini.
Disana Menunggu Disini Tak Ingin Mengganggu
“Dik ku, hari ini bang lama pulang ya, mungkin sekitar jam 2 bang pulang”. Ucap Arminaven saat akan beranjak pergi kerja sekaligus pamitan kepada istrinya.
“Ia bang, hati hati dijalan”. Sambut niyala sambil mencium tangan suaminya.
Dinginnya Tanoh Gayo pada pagi itu sangat menusuk tulang. Namun Arminaven menggunakan jaket yang telah disediakan oleh pujaan hatinya sebelum pergi tadi. Arminaven tiba di tempat seperti jadwal yang diharapkan.
Kegiatan pekerjaan pada saat itu tidak jauh berbeda dengan hari hari sebelumnya. hanya saja arminaven kali ini harus memperbaiki dan menginstall ulang sebuah laptop yang akan digunakan untuk pengerjaan DAPODIK untuk keesokan harinya.
Detika berganti menit. Menit berganti jam. Hingga tibalah pukul 2 siang. Pekerjaan yang harus tuntas hari ini belum juga selesai. Akhirnya sambil bekerja Arminaven berfikir apakah meneruskan pekerjaan ini atau segera kembali kerumah mengakhiri penantian sang istri dirumah.
Arminaven mengambil keputusan untuk meneruskan pekerjaan dikantor. Akhirnya ketika pulang kerumah jam sudah menunjukkan pukul 3 sore.
Istrinya terlihat sedang tertidur pulas. Arminaven memberikan kecupan dikening istrinya kemudian beranjak pergi untuk makan.
Ketika ia kembali kepada istrinya, ia menemukan istrinya sedang sholat zuhur. Niyala menoleh kekiri dan kekanan mengakhiri sholatnya. Ketika itu Arminaven melihat setitik bola air pelupuk mata niyala. Dengan segera Arminaven bangkit dari istirahatnya dan mengampiri wanita pujaannya ini.
“Adik kenapa nangis...?” tanya arminaven.
“sakit kan kamu dikku” tanya suaminya kembali, niyala hanya diam tidak menjawab. Dia hanya menggelengkan kepala.
“jadi kamu kenapa dikku”. Tanya arminaven lagi.
Niyala tidak bergeming. Hanya mengeleng gelengkan kepala. Disisi lain Arminaven bertanya tanya dalam hati apa penyebabnya. Dia mereka reka kemungkinan penyebabnya.
Dalam diamnya Niyala, arminaven sepertinya menemukan penyebab tangisan wanita ini.
Dia mendekati telinga istrinya dan membisikkan kata kata...?
>>>>>>>>>>> Bersambung


Mau support lewat mana?

Terbantu dengan artikel ini? Ayo balas dengan Support Kami. Tekan tombol merah!
© ARMAILA.com. All rights reserved. Developed by Saifullah.id